Jawa adalah penghasil beras, indigo, garam dan juga lada. Pelabuhan-pelabuhan besar di Jawa juga menjadi tempat transit rempah-rempah Maluku, kuda dari Sumbawa, serta aneka sumber daya alam dari wilayah Timur Nusantara.
Perubahan politik Internasional (perpindahan bani Umayyah ke Abbassiyyah, penyerbuan Tatar Mongol, hingga perpindahan Mamluk-Abbassiyyah ke Utsmaniyyah) serta di lokal Jawa (pergantian kerajaan Kahuripan – Kediri – Singasari – Majapahit dan juga perang saudara/Paregreg Majapahit) mengubah arah Islamisasi di Jawa.
Islamisasi di Jawa kemudian semakin gencar dengan berdatangannya para ulama’ dari kawasan pusat Peradaban Islam (Para peneliti sepakat bahwa wilayah pusat dunia Islam adalah lembah sungai Nil di Mesir dan lembah sungai Oxus di Asia Tengah. Selebihnya adalah wilayah Periferi).
Para muallim ini di kemudian hari dikenal sebagai Wali Songo.***