Baca Juga: Sirah Nabawiyah, tindakan Quraisy memblokade perluasan Islam dengan mengancam Abu Thalib
Walau jika kita teliti secara mendalam, sebenarnya kaum Yahudi tidak pernah mengubah strategi dan gaya pertempuran mereka. Karena yang berubah hanyalah teknologi perang mereka.
Mulai dari beladiri Krav Maga hingga teknologi Iron Dome memperlihatkan bahwa sesungguhnya mereka bangsa defensif.
Penguasaan media, lobi Yahudi, hingga pengendalian keuangan dunia adalah alat Yahudi untuk mengesankan dirinya kuat, berkuasa, dan tidak bisa dikalahkan.
Masalahnya, hingga saat ini tidak ada satupun negeri kaum muslimin yang berani berhadapan secara ‘serius’, berperang dengan Israel. Hanya HAMAS, intitusi sekelas ormas yang dengan gagah berani berhadapan muka dengan Israel.
Mereka dengan percaya diri menerapkan strategi perang Rasulullah ketika mengahadapi Yahudi dan efeknya membuat Israel ketar-ketir.
Baca Juga: Sirah Nabawiyah, Rasulullah mendakwahi keluarganya guna menyiapkan dukungan publik
Kataib Izzuddin Al-Qassam, pasukan paramiliter HAMAS beberapa kali berhasil menyusup ke Israel dan melakukan serangan-serangan di pos militer terdekat.
HAMAS juga secara simultan membombardir Israel dengan roket buatan tangan mereka. Tidak terbilang beberapa kali Israel melancarkan serangan besar-besaran di Palestina.
Tidak terhitung sejak masa Imad Aqil, Yahya Ayyash, Abdul Aziz Al-Rantisi, hingga Syekh Ahmad Yassin, pemimpin sekaligus pendiri HAMAS yang dibunuh secara keji oleh Israel. Juga jebakan demokrasi tak kunjung pula memadamkan perlawanan HAMAS yang dibantu oleh kaum muslimin Palestina.
Hari ini Israel sedang jumawa-jumawanya sehingga dengan seenaknya melakukan tidakan adigang-adigung-adiguna.
Namun seandainya ada sebuah institusi negara yang secara serius menghadapinya pasti dengan cepat, Israel tentu gulung tikar. Terbukti, menghadapi institusi sekelas ormas saja mereka tidak mampu memusnahkan.***