JAKARTA INSIDER - Anak kecil hanyalah seperti tunas kayu yang kering selama tidak disiram dengan air iman kepada Allah dan percikan amal saleh, meskipun ia memiliki segudang pengetahuan, keterampilan, dan prestasi.
Kita sering terlalu terburu-buru menuntut anak agar hafal Al-Qur'an sebelum iman menancap kuat di dalam jiwa mereka.
Oleh karena itu, kita saksikan sebagian anak-anak penghafal Al-Qur'an demikian mudah mereka menghafal Al-Quran, tetapi dada mereka kosong dari ajaran dan adab-adab qur'ani.
Baca Juga: Motivasi Islam, dari minder menjadi super
Menanamkan kecintaan kepada Allah di dalam jiwa anak, merupakan pondasi utama bagi sang anak dalam menauhidkan Allah dan sebagai kunci ketaatan kepada-Nya. Seorang anak sangat bergantung dan sangat mudah dipengaruhi oleh orang yang berbuat baik kepadanya.
Apabila seorang anak mengetahui bahwa, yang menciptakan dirinya adalah Allah, yang memberi rezeki adalah Allah, yang memberi makan, minum dan menyembuhkannya adalah Allah, maka dia akan lebih mencintai Allah dan lebih semangat dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya.
Iman memiliki peran sangat penting dalam membentuk karakter anak; karena iman kepada Allah merupakan tujuan utama dari penciptaan manusia dan menjadi sebab kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Dilansir JAKARTA INSIDER dari buku Creative Islam Parentinf karya Syekh Dr. Nayif Al-Qurasy pada Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: Motivasi Islam, enyahkan malas dari kehidupan kita!
Jika iman memiliki pengaruh sangat jelas terhadap pertumbuhan akal, akhlak, kehidupan sosial dan jiwa anak, maka akidah yang benar merupakan pondasi bagi pemikiran yang lurus, akhlak yang mulia, dan pola pikir yang baik.
Hendaklah kedua orangtua menanamkan iman dan merawatnya di dalam jiwa anak-anak mereka, menanamkan keagungan Allah, dan membebaskan hati mereka dari ketergantungan kepada selain Allah.
Hendaknya pula menanamkan perhatian syariat yang bersifat wajib maupun sunah, memberi perhatian pada amalan-amalan hati, mengagungkan kemuliaan Allah, dan menjauhi maksiat.
Baca Juga: Sirah Nabawiyah, kisah Nabi Muhammad yang dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril
Hal itu bisa dilakukan dengan sarana-sarana yang disyariatkan sebagaimana yang telah mereka tuangkan dalam visi dan misi pendidikan yang telah dicanangkan.
Kedua orangtua (ayah dan bunda) hendaklah menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Seandainya ayah dan bunda memberikan puluhan nasihat kepada anak, maka nasihat itu tidak akan membekas selama keduanya tidak merealisasikannya dalam sikap dan perbuatannya sebagai orangtua.***