JAKARTA INSIDER - Buya Yahya menjawab sebuah pertanyaan terkait bagaimanakah hukum melakukan tahlilan bagi umat Islam.
Biasanya, sebagian orang menyelenggarakan tahlilan ketika ada seseorang yang meninggal dunia.
Ada pihak yang mengatakan bahwa tahlilan boleh dilakukan, tetapi ada pula pihak yang tidak mengharuskan untuk melakukan tahlilan saat ada orang yang meninggal dunia.
Baca Juga: Sikap istri ketika alami KDRT dari sang suami, Bagaimanakah? Begini jawaban Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan, tahlilan sama saja dengan menghaturkan doa kepada orang beriman yang meninggal dunia.
“Mendoakan dan menghadiahkan pahala untuk orang yang beriman yang telah meninggal dunia,” ungkap Buya Yahya, sebagaimana dikutip JAKARTA INSIDER dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Sabtu (15/10/2022).
Menurut Buya Yahya, menghadiri acara tahlilan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dunia tentu akan mendapatkan pahala yang sangat berlimpah.
Baca Juga: Istri mengadu tindakan KDRT kepada orang tua, Bolehkah? Begini jawaban Buya Yahya
Buya Yahya menambahkan, meskipun menduga bahwa doa yang dipanjatkan tidak akan sampai ke orang yang meninggal dunia tersebut, tetapi orang yang sudah melakukak tahlilan tetap akan mendapat pahala.
“Kalau Anda menduga itu nyampek dan ternyata nyampek beneran ya alhamdulillah," kata Buya Yahya.
Lebih lanjut, Ia meminta kepada umat Islam yang ragu datang ke tahlilan, sebaiknya tak perlu memusingkan perkara bid'ah.
Baca Juga: KDRT adalah aib suami yang wajib ditutupi istri, Benarkah? Begini jawaban Buya Yahya
Hal ini lantaran sampai atau tidaknya doa yang haturkan untuk orang meninggal tersebut, sebenarnya bukan mutlak urusan manusia.
“Artinya Anda jangan tergiur yang biasa tahlilan dengan sebagian orang yang mengatakan itu adalah bid’ah,” ucap Buya Yahya mengingatkan.***