JAKARTA INSIDER - Masjid Keramat Luar Batang atau lebih dikenal dengan nama Masjid Luar Batang merupakan salah satu bangunan sejarah tua yang ada di Jakarta Utara.
Sejarah berdirinya Masjid Keramat Luar Batang tak terlepas dari Habib Husein bin Abu Bakar bin Abdillah Al Aydrus. Habib ini kemudian dikenal dengan nama Habib Keramat Luar Batang.
Masjid Keramat Luar Batang yang menghadap ke Pelabuhan Sunda Kelapa ini memiliki dua aula besar, aula dalam dan luar. Masing-masing aula masjid ini memiliki 12 tiang pancang yang sehingga berjumlah 24, sebagai jumlah jam dalam satu hari, 12 jam siang dan 12 jam malam.
Baca Juga: 4 Inovasi AI baru untuk membantu peritel sebagai bagian dari perluasan kemitraan strategis
Meski telah berusia ratusan tahun, setiap hari Masjid Luar Batang yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara ini tak pernah sepi peziarah.
Mereka tak hanya datang dari kota-kota di pulau Jawa, dan daerah lainnya, bahkan mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, bahkan dari benua Eropa, Afrika, dan Amerika. Mereka datang untuk belajar agama Islam, dilansir dari laman tamanismailmarzuki.co.id.
Peziarah juga ramai mengunjungi Masjid ini saat bulan puasa atau Ramadan tiba. Terlebih, pada 17 Ramadan yang bertepatan dengan wafatnya Al-Habib Husein bin Abubakar Alaydrus.
Para peziarah berdoa di ruang makam keramat sang habib dan asistennya, seorang keturunan Tionghoa bernama Habib Abdul Kadir.
Sejarah Masjid Keramat Luar Batang
Haji Maswi, Seksi Dakwah Masjid Keramat Luar Batang, menceritakan, Habib Husein bukanlah warga asli Pejaringan, Jakarta Utara. Ia asli orang Timur Tengah atau lebih tepatnya Hadhramaut, Yaman. Kedatangannya ke Luar Batang bertujuan untuk menyiarkan Islam pada sekitar 1716-1756 M.
Dalam perjalanannya, Habib Husein pernah menyelamatkan nyawa seorang keturunan Tionghoa dari kejaran tentara VOC dalam peristiwa pembantaian tahun 1740.
Keberaniannya dalam memberi perlindungan, membuat keturunan Tionghoa itu kemudian masuk Islam dan menjadi pembantu Habib Husein dalam menyiarkan agama Islam di sekitar Penjaringan. Hingga akhirnya, keduanya dimakamkan berdampingan dalam satu ruangan yang sama.
Baca Juga: Telah sadar dari koma, David Ozora akan menjalani terapi Stem Cell untuk penyembuhan, apa itu?