Ia menjadi tokoh sentral dalam gerakan revolusioner, tidak hanya sebagai komandan militer, tetapi juga sebagai ideolog dan motivator bagi para pejuang gerilya.
Revolusi Kuba dan Peran Strategis Che
Che Guevara memainkan peran kunci dalam keberhasilan Revolusi Kuba (1956–1959).
Ia memimpin serangkaian pertempuran gerilya di Sierra Maestra, merancang strategi militer yang efektif, dan menanamkan semangat revolusioner di kalangan pejuang.
Setelah kemenangan revolusi pada 1959, Che memegang berbagai posisi penting dalam pemerintahan baru, termasuk Menteri Industri dan ketua bank nasional.
Ia memimpin reformasi agraria, nasionalisasi industri, serta upaya industrialisasi dan pendidikan di Kuba.
Ideologi dan Pandangan Politik
Che dikenal karena keyakinannya yang kuat terhadap sosialisme, anti-imperialisme, dan solidaritas global.
Ia percaya bahwa revolusi bersenjata adalah cara yang sah untuk melawan ketidakadilan dan bahwa rakyat harus bersatu untuk membangun masyarakat egaliter.
Ia menekankan pentingnya disiplin, pengorbanan, dan moral revolusioner, yang tercermin dalam tulisan-tulisannya seperti Guerrilla Warfare dan The Motorcycle Diaries.
Misi Internasional dan Kematian Tragis
Setelah meninggalkan Kuba pada 1965, Che berusaha menyalurkan pengalaman revolusioner ke negara lain, termasuk Kongo dan Bolivia.
Di Bolivia, ia memimpin gerakan gerilya melawan pemerintahan yang didukung Amerika Serikat. Pada 8 Oktober 1967, Che ditangkap oleh pasukan militer Bolivia dengan bantuan CIA.
Keesokan harinya, 9 Oktober 1967, ia dieksekusi. Walau hidupnya singkat, pengaruh dan legenda Che Guevara tetap hidup di seluruh dunia.
Warisan dan Pengaruh Global