JAKARTA INSIDER - Revolusi Prancis (1789–1799) merupakan salah satu peristiwa paling monumental dalam sejarah dunia modern.
Revolusi ini menandai runtuhnya monarki absolut, munculnya gagasan kebebasan (liberté), kesetaraan (égalité), dan persaudaraan (fraternité), serta lahirnya Republik Prancis.
Revolusi ini tidak hanya mempengaruhi tatanan politik Prancis, tetapi juga memberikan inspirasi bagi pergerakan sosial dan politik di seluruh dunia.
Baca Juga: Revolusi Prancis hingga Reformasi 1998, 10 Demo Terbesar dalam Catatan Sejarah Dunia
Latar Belakang Revolusi Prancis
Pada abad ke-18, Prancis menghadapi krisis ekonomi yang parah.
Pengeluaran kerajaan yang besar, perang yang berkepanjangan (terutama Perang Tujuh Tahun dan dukungan pada Revolusi Amerika), serta sistem pajak yang tidak adil membuat rakyat miskin terbebani sementara kaum bangsawan dan gereja hampir bebas pajak.
Ketidakpuasan ini memicu ketegangan sosial yang meluas.
Baca Juga: Imbas Aksi Demo, Belasan KA Jarak Jauh Berhenti Darurat di Stasiun Jatinegara
Selain itu, munculnya gagasan Pencerahan (Enlightenment) dari filsuf seperti Voltaire, Rousseau, dan Montesquieu menekankan hak asasi manusia, kedaulatan rakyat, dan pembatasan kekuasaan monarki.
Ide-ide ini memberikan landasan intelektual bagi Revolusi Prancis.
Tahapan Revolusi
Baca Juga: 8 Alasan Muslim Harus Traveling ke Uzbekistan, Negeri Seribu Makam Ulama
1. Periode Konstitusional (1789–1792):