khazanah

Intrik, Fitnah, dan Darah: Tragedi Para Pangeran Utsmani dalam Sejarah Dinasti

Sabtu, 9 Agustus 2025 | 19:17 WIB
Intrik, Fitnah, dan Darah: Tragedi Para Pangeran Utsmani dalam Sejarah Dinasti

JAKARTA INSIDER - Sejarah Kesultanan Utsmani tidak hanya dipenuhi kejayaan, perluasan wilayah, dan kemegahan istana.

Di balik kemewahan Topkapi dan gelar kebesaran sultan, tersimpan kisah kelam tentang darah keluarga yang tumpah demi mempertahankan kekuasaan.

Salah satu yang paling terkenal adalah eksekusi Şehzade Mustafa oleh ayahnya sendiri, Sultan Süleyman I. Namun, Mustafa bukan satu-satunya korban dari tradisi suksesi berdarah ini.

Baca Juga: Putra Mahkota yang Gugur di Tangan Ayahnya: Sejarah Kelam Kesultanan Utsmani

Tradisi Suksesi dan Hukum Fratricide

Pada masa awal Kesultanan Utsmani, tidak ada sistem suksesi yang jelas.

Semua putra sultan memiliki hak yang sama atas takhta. Hal ini sering memicu perang saudara ketika seorang sultan wafat.

Untuk mencegah kekacauan, Sultan Mehmed II (Mehmed Sang Penakluk) mengesahkan Kanunname yang melegalkan fratricide eksekusi terhadap saudara-saudara laki-laki oleh sultan baru demi menjaga kesatuan negara.

Baca Juga: Hurrem Sultan dalam Sorotan Sejarah: Asal Usul, Koneksi Yahudi, dan Tuduhan Zionis

Kasus Tragis Şehzade Mustafa (1553)

Putra tertua Sultan Süleyman I ini populer di kalangan Janissari dan dianggap penerus ideal.

Namun, intrik istana dan fitnah bahwa Mustafa bersekongkol dengan Safawiyah membuatnya dieksekusi di tenda perang Nakhchivan.

Kematian Mustafa memicu duka besar di pasukan dan menjadi salah satu noda dalam pemerintahan Süleyman yang Agung.

Baca Juga: Fakta Hurrem Sultan orang Ukraina yang mempunyai kedudukan tinggi di era kesultanan Ottoman

Halaman:

Tags

Terkini

9 jenis jin dan tugasnya, yuk simak apa saja

Selasa, 9 Desember 2025 | 18:31 WIB