Stalin menyingkirkan lawan politik dan menulis ulang sejarah untuk mengagungkan dirinya.
Potret dirinya tersebar di seluruh negeri, dan ia diyakini sebagai tokoh tanpa cela oleh rakyatnya.
4. Saddam Hussein (Irak)
Hussein mencetak uang dengan wajahnya sendiri, mengontrol narasi sejarah, dan membangun patung-patung dirinya di seluruh Irak. Ia menyamakan dirinya dengan raja-raja agung Babilonia.
5. Kim Jong-il (Korea Utara)
Kultus kepribadian ekstrem dibangun di sekitar dirinya. Biografi resmi mengklaim ia lahir di gunung suci, menguasai semua seni, dan tak pernah melakukan kesalahan.
6. Muammar Gaddafi (Libya)
Gaddafi kerap tampil flamboyan dengan pakaian eksentrik, menyebut dirinya “Raja Raja Afrika,” dan memaksakan ideologinya dalam buku hijau yang wajib dipelajari.
7. Donald Trump (Amerika Serikat)
Trump sering dikritik karena obsesinya pada media, kesuksesan pribadi, dan keengganan mengakui kesalahan.
Ia membanggakan kekayaan dan memuji dirinya secara terang-terangan.
8. Nicolas Maduro (Venezuela)
Maduro memposisikan dirinya sebagai penerus ilahi Hugo Chávez.
Ia sering membuat pernyataan megalomaniak dan menyalahkan pihak luar atas semua masalah dalam negeri.
9. Recep Tayyip Erdoğan (Turki)