khazanah

HUT ke 498 DKI Jakarta: Sejarah lengkap Ondel Ondel, Warisan Budaya Betawi yang Tak Lekang oleh Zaman

Sabtu, 21 Juni 2025 | 20:39 WIB
HUT ke 498 DKI Jakarta: Sejarah lengkap Ondel Ondel, Warisan Budaya Betawi yang Tak Lekang oleh Zaman

Baca Juga: Vladimir Putin beri peringatan keras terhadap Trump terkait wacana pembunuhan Ayatollah Ali Khamenei, sebut AS dan Israel akan berhadapan dengan Rusia

Makna filosofis lainnya adalah dualitas dan keseimbangan: laki-laki dan perempuan, siang dan malam, baik dan buruk.

Dalam konteks Betawi, ini juga melambangkan keharmonisan hidup antarbudaya di Jakarta yang multietnis.

Dari Ritual ke Hiburan Rakyat

Perkembangan zaman membuat peran ondel-ondel berubah.

Sejak era kolonial dan lebih berkembang lagi di masa Orde Baru, ondel-ondel lebih sering tampil dalam konteks hiburan rakyat, arak-arakan perayaan, hingga ajang seni budaya.

Walau unsur magisnya mulai memudar, ondel-ondel tetap menjadi penanda kuat identitas Betawi dalam ruang publik.

Kesenian ini biasanya diiringi oleh musik tanjidor atau gambang kromong, serta tarian yang enerjik dan atraktif.

Ondel-ondel juga kerap tampil dalam perayaan HUT DKI Jakarta, karnaval budaya, hingga kampanye sosial.

Ancaman Komersialisasi dan Upaya Pelestarian

Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, ondel-ondel mulai mengalami komersialisasi yang berlebihan.

Banyak seniman jalanan menggunakan ondel-ondel untuk mengamen, bahkan tanpa pertunjukan musik atau tarian yang layak.

Hal ini sempat menjadi polemik karena dianggap menurunkan nilai budaya dan martabat seni Betawi.

Untuk melindungi warisan ini, pemerintah DKI Jakarta menetapkan ondel-ondel sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dan mendorong pentas-pentas resmi di pusat-pusat kebudayaan.

Berbagai komunitas seperti Sanggar Betawi dan Lembaga Kebudayaan Betawi juga aktif melestarikan kesenian ini lewat edukasi dan pelatihan generasi muda.***

Halaman:

Tags

Terkini

9 jenis jin dan tugasnya, yuk simak apa saja

Selasa, 9 Desember 2025 | 18:31 WIB