4. Balas Dendam dan Akhir Hidupnya
Setelah ditangkap, Syam’un dipermalukan di hadapan raja Filistin dan para bangsawan. Mereka mengolok-oloknya dalam sebuah pesta besar di istana.
Dalam keadaan buta dan lemah, Syam’un berdoa kepada Allah untuk diberikan kekuatan sekali lagi. Allah mengabulkan doanya, dan dengan tenaga terakhirnya, ia merobohkan tiang utama istana tempat mereka berpesta. Bangunan itu runtuh dan menewaskan dirinya bersama semua musuhnya.
Hubungan Nabi Syam’un dengan Lailatul Qadar
Beberapa ulama menyebutkan bahwa kisah Nabi Syam’un menginspirasi turunnya Surah Al-Qadr. Dikatakan bahwa Nabi Syam’un beribadah dan berjuang melawan musuh selama seribu bulan tanpa lelah. Ketika para sahabat mendengar hal ini, mereka merasa bahwa mereka tidak akan bisa menyamai ibadah umat terdahulu yang memiliki umur panjang.
Sebagai bentuk kasih sayang, Allah menurunkan Lailatul Qadar, di mana satu malam ibadah memiliki pahala yang lebih besar daripada seribu bulan.
Kesimpulan
• Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana Al-Qur'an pertama kali diturunkan.