Bagi sebagian ulama Syafi’iyyah, tambahan bacaan al-Mu’awwidzatain pada rakaat ketiga merupakan pelengkap yang menambah perlindungan rohani melalui doa agar dijauhkan dari kejahatan.
"Intinya, bacaan tersebut telah menjadi bagian dari identitas shalat witir di Indonesia, karena mereka mengikuti apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW," ujar salah satu ustadz di sebuah majelis pengajian.
Menurut beliau, pemilihan bacaan itu telah teruji secara zaman dan diterima secara luas oleh masyarakat Muslim sebagai wujud keikhlasan dan pengabdian kepada Allah dalam menyelesaikan ibadah malam Ramadhan.
Baca Juga: Aksi pembakaran kilang minyak Cilacap, Ahok berikan komentar keras
Dengan demikian, shalat Witir yang dilakukan setelah shalat Tarawih bukan hanya sebagai penutup ibadah malam, tetapi juga sebagai simbol konsistensi dalam mengikuti sunnah Nabi.
Praktik ini diharapkan dapat menambah kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah, sekaligus memperkuat persatuan umat melalui ritual yang telah diterima secara luas.***