Begini penjelasan dan contoh dalam hukum ibadah wajib bagi wanita yang berkaitan dengan sholat, puasa, zakat, dan haji, terutama saat haid

Contoh:

Jika seorang wanita haid pada bulan Ramadan, ia tidak wajib berpuasa dan harus mengganti puasa tersebut setelah bulan Ramadan berakhir.

Wanita yang nifas juga memiliki hukum yang sama, yaitu tidak berpuasa dan mengganti puasa tersebut setelah suci.

Baca Juga: Uniknya Pemerintah Thailand liburkan ratusan sekolah dan gratiskan transportasi umum saat Bangkok diselimuti polusi, berbeda dengan Indonesia!

Hukum Puasa setelah Haid/Nifas:

* Setelah haid atau nifas selesai, wanita wajib melaksanakan puasa yang tertinggal di bulan Ramadan (qadha).

3. Zakat dan Harta Wanita, termasuk Kewajiban Zakat bagi Wanita yang Sudah Cukup Nisab

Zakat Mal (Zakat Harta) :

* Wanita yang memiliki harta pribadi yang mencapai nisab (batas minimal harta yang diwajibkan untuk dizakati) wajib mengeluarkan zakat mal, meskipun suami atau wali mereka kaya. Nisab zakat adalah 85 gram emas atau setara dengan nilai uang yang dihitung setiap tahun.

Contoh:

Seorang wanita memiliki simpanan uang yang mencapai nisab zakat. Dia harus mengeluarkan zakat sebesar 2,5% dari total simpanannya setiap tahun.

Zakat Fitrah :

* Setiap muslim, baik pria maupun wanita, wajib membayar zakat fitrah pada bulan Ramadan. Besarnya zakat fitrah ditentukan berdasarkan harga makanan pokok yang berlaku di tempat tersebut, seperti beras atau gandum.

4. Hukum dan Tata Cara Ibadah Haji bagi Wanita

*Haji bagi Wanita :*