JAKARTA INSIDER - Di tanah Melayu, khususnya di Provinsi Riau, Indonesia, ada satu kepercayaan terkait orang Bunian yang hingga saat ini masih menjadi hal yang acap kali menjadi bahan bincangan.
Menurut kepercayaan masyarakat suku Melayu Riau, orang Bunian adalah sejenis makhluk halus yang dipercaya oleh sebagian besar suku Minangkabau, Melayu di Sumatera dan Kalimantan, hingga Malaysia.
Orang Bunian sendiri berdasarkan cerita warga di tanah Melayu Riau menyerupai manusia memiliki tangan, kaki, kepala dan orang-organ tubuh seperti manusia, namun makhluk yang satu ini tidak hidup di dimensi manusia.
Baca Juga: Catat 6 khasiat jus nanas untuk lansia dan cara membuatnya
Banyak yang percaya jika makhluk legendaris ini menempati tempat-tempat terpencil seperti tengah hutan, bukit-bukit tinggi, perkuburan atau bangunan-bangunan tua yang telah ditinggalkan begitu saja dalam waktu yang lama.
Orang Bunian ini bukan makhluk gaib yang primitif, melainkan sudah punya struktur yang kompleks.
Bagi yang bisa melihat hal-hal gaib, akan mampu menyaksikan kehidupan orang-orang Bunian yang kurang lebih seperti manusia pada umumnya.
Mereka berjualan, menikah, bahkan katanya memiliki semacam kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja.
Bagi masyarakat Riau, Bunian sudah tentu bukan barang asing. Namun mereka hanya dapat dilihat ketika mau menampakkan diri. Ketika menampakkan diri, mereka berwujud menyerupai manusia dengan paras yang rupawan.
Namun Orang Bunian cenderung ditakuti karena suka menculik anak-anak dan sering menyesatkan orang di hutan belantara.
Baca Juga: Ramai pembahasan ASN Pemprov Jakarta boleh melakukan poligami, ternyata begini isi Pergub 2025 DKI
Mereka dipercayai suka keluar dari hutan ketika menjelang waktu magrib. Oleh sebab itu, anak-anak dilarang berkeliaran di luar rumah pada waktu tersebut.
Selain itu, orang Bunian dipercaya suka menyesatkan manusia di hutan. Biasanya, saat hari menjelang Magrib, akan tercium aroma harum masakan. Itu adalah pancingan pertama orang Bunian, sekaligus undangan kepada yang tersesat untuk masuk ke perkampungannya.