Ada kemungkinan perbedaan awal Syawal, beginilah sikap Kementerian Agama

Baca Juga: Rayakan bulan Arab American, Kedubes AS buka bersama dan promosikan produk agrikultur Amerika Serikat

Walaupun Muhammadiyah sudah mengeluarkan tanggal 1 Syawal, pemerintah masih akan menjalankan sidang terlebih dahulu (Kementerian Agama Republik Indonesia)

Menag juga menekankan pentingnya pesan yang disampaikan dalam khutbah Idulfitri.

Khutbah Idulftri harus menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah.

Hal ini berarti pesan yang mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis.

Baca Juga: Gunakan kostum kontroversial, Sam Smith tampak semakin aneh dan sesat, seakan-akan menyembah sesuatu

Potret Menteri Agama bersama Presiden Republik Indonesia (Twitter @YaqutCQoumas)

Pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal (rukyatul hilal) sebelum memutuskan awal Syawal 1444 H.

Sidang isbat akan digelar secara tertutup.

Sidang ini diikuti oleh Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Baca Juga: Simpan 80 persen kekayaan di ibunya, Achraf Hakimi tidak punya harta gono-gini ketika digugat cerai istrinya

Dalam menghadapi kemungkinan perbedaan Syawal, Menag mengajak umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi.

Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo yang mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu dalam perbedaan.

Dalam situasi yang penuh tantangan seperti saat ini, persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kunci untuk menghadapi berbagai masalah yang ada.***