Dilarang gunakan lapangan umum untuk shalat Idul Fitri oleh pemerintah Sukabumi, Muhammadiyah angkat bicara

JAKARTA INSIDER - Shalat Idul Fitri adalah salah satu puncak ibadah yang dirayakan oleh umat Islam setelah menunaikan puasa Ramadhan selama satu bulan.

Ibadah ini salah satu artinya sebagai bentuk syukur atas keberhasilan melaksanakan puasa sebulan penuh serta penghapusan dosa-dosa dan kesalahan di masa lalu.

Shalat Idul Fitri juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dengan sesama umat Islam, melalui saling memaafkan dan mengucapkan kata-kata yang penuh kebaikan.

Baca Juga: Bukan di kota besar, fotografer bule ini temukan perempuan cantik di pelosok desa, ternyata matanya indah

Abdul Mu'ti adalah Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (Twitter @Abe_Mukti)

Selain itu, ibadah ini juga menjadi wadah untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.

Oleh karena itu, Shalat Idul Fitri dianggap sebagai salah satu momen sakral dalam agama Islam yang dinanti-nanti oleh umatnya.

Dilansir oleh Jakarta Insider melalui tulisan yang diunggah oleh akun Twitter @Abe_Mukti.

Baca Juga: Sedang pidato di Wakayama, Perdana Menteri Jepang diserang ledakan oleh warga, begini kondisinya

Maklumat PP Muhammadiyah mengenai penetapan tanggal Ramadan dan Syawal (Instagram @lensamu)

Sayangnya, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, baru saja merilis surat yang melarang peminjaman Lapangan Merdeka Kota Sukabumi untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri yang tidak mengikuti ketetapan Pemerintah Pusat.

Keputusan ini diungkap oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

Muhammadiyah mengecam tindakan tersebut dan mempertanyakan kewenangan pemerintah dalam mengatur wilayah ibadah.

Baca Juga: Terbukti plagiarisme, ternyata Timothy Ronald banyak ambil konten Andrew Tate, terbukti hingga sebanyak ini