Tidak terasa Ramadhan telah tiba, inilah aturan terkait membaca niat puasa sebulan penuh untuk hindari lupa

Dikutip JAKARTA INSIDER dari nu.or.id, Rabu (22/3/2023), menjelaskan niat puasa sebulan penuh.

Di negara Indonesia, pendapat Malikiyah ini banyak diadopsi meskipun penduduknya mayoritas penganut mazhab Syafi’i.

Hal tersebut tentunya di bawah bimbingan para kiai dan masyayikh, salah satunya dengan merujuk kalam Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi di dalam karyanya Sabil al-Huda yang berisikan himpunan wadhifah dan amaliah.

Baca Juga: 10 kumpulan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa 2023 penuh doa dan makna

“Untuk berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan ramadhan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadhan hanya pada permulaan saja.
Dan adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,”demikian bunyi kalam KH A Idris Marzuqi dalam Kitab Sabil al-Huda, halaman 51.

Di dalam kitab tersebut, ulama kharismatik dari Kediri, Jawa Timur tersebut mencontohkan lafazh niatnya sebagai berikut:

‎نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah Taala” (terjemahan dari penulis). Kendati telah membaca niat puasa Ramadhan sebulan penuh, umat Islam tetap dianjurkan untuk membaca niat di hari-hari berikutnya. Bacaan niat sebulan penuh dilakukan sebagai langkah antisipasi bila mana di kemudian hari lupa niat, puasanya tetap sah dan bisa diteruskan. Sebab dicukupkan dengan niat puasa sebulan penuh di awal ramadhan. 

Baca Juga: Bacaan doa niat puasa sebulan penuh, arab, latin dan terjemahannya

Itulah, pendapat para ulama terkait membaca niat puasa Ramadhan sebulan penuh untuk menghindari lupa. ***