Pada masa pemerintahan Abdurrahman III (912–961 M), Bani Umayyah mencapai puncak kejayaan.
Pada tahun 929 M, ia mendeklarasikan dirinya sebagai Khalifah, dan berdirilah Kekhalifahan Córdoba.
Ini menjadikan Andalusia sebagai pusat kekuasaan politik, ilmu pengetahuan, budaya, dan ekonomi di Eropa.
Córdoba menjadi salah satu kota paling maju di dunia, dengan perpustakaan besar, universitas, serta toleransi terhadap umat Kristen dan Yahudi.
Faktor-Faktor Keruntuhan Bani Umayyah di Andalusia
Meski mencapai kejayaan luar biasa, kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia tidak bertahan selamanya.
Berikut adalah faktor-faktor utama penyebab keruntuhannya:
1. Konflik Internal dan Persaingan Elit
Setelah wafatnya al-Hakam II (putra Abdurrahman III), terjadi perebutan kekuasaan dan krisis suksesi yang menyebabkan instabilitas politik.
Para bangsawan dan jenderal militer saling bersaing, menyebabkan lemahnya pusat kekuasaan.
2. Melemahnya Otoritas Khalifah
Mulai abad ke-11, kekuasaan khalifah menjadi simbolis.
Para pejabat militer seperti Al-Mansur Ibn Abi Amir (Almanzor) memegang kendali pemerintahan de facto, sementara khalifah hanya sebagai pemimpin spiritual.
3. Munculnya Negara-Negara Kecil (Thawā’if)
Pada tahun 1031 M, Kekhalifahan Córdoba secara resmi runtuh dan digantikan oleh kerajaan-kerajaan kecil (Thawā’if) yang saling bersaing dan berperang.
Artikel Terkait
Menuju SEA Games 2025: Timnas U-23 Indonesia Siap Tempur, Marselino Ferdinan Jadi Andalan
Drama Mandalika Tak Berakhir! Marc Marquez Kembali Jadi Korban Tikungan 7
Siapa Sangka! Armenia Punya Gereja Tertua dan Tradisi Aneh yang Masih Bertahan
Tak Disangka, Ini 5 Efek Dahsyat Makan 2 Apel Tiap Hari Menurut Ahli!
Bisa Ditemukan di Dapur, Makanan Ini Cegah Kanker Payudara Secara Alami!