Penyebutan nama Sultan dalam khutbah bukan hanya bentuk doa, tetapi juga penegasan kekuasaan.
Dalam sistem Islam klasik, hanya pemimpin sah yang namanya boleh disebut dalam khutbah, sehingga ini menjadi simbol bahwa Sultan Utsmaniyah diakui sebagai pemimpin seluruh dunia Islam.
3. Pembagian Roti dan Makanan Gratis
Setelah shalat Jumat, seringkali masjid-masjid utama seperti Masjid Süleymaniye dan Masjid Biru membagikan roti, sup, dan makanan hangat kepada rakyat miskin.
Tradisi ini disebut sebagai bentuk nyata dari prinsip sosial Islam mengingatkan umat agar tidak hanya beribadah, tapi juga peduli terhadap sesama.
Sultan dan keluarganya bahkan mendanai sebagian dari pembagian ini secara langsung melalui lembaga vakıf (wakaf).
4. Pembacaan Surat Al-Kahfi di Istana dan Masjid
Hari Jumat juga ditandai dengan pembacaan Surat Al-Kahfi, baik di lingkungan istana maupun di masjid-masjid besar.
Para ulama, imam, dan keluarga kerajaan menjadikan ini sebagai rutinitas rohani. Membaca Al-Kahfi dipercaya sebagai pelindung dari fitnah Dajjal dan menjadi bagian dari sunnah Rasulullah SAW.
5. Penyerahan Hadiah kepada Ulama dan Tentara
Hari Jumat sering dijadikan momen bagi Sultan untuk memberikan penghargaan, tunjangan, atau hadiah kepada para ulama, qadhi (hakim), dan panglima militer.
Ini adalah bentuk penghormatan terhadap jasa mereka dalam menjaga syariat dan stabilitas negara.
Dengan melakukannya di hari Jumat, kesultanan mengaitkan simbol keadilan, ibadah, dan pemerintahan dalam satu waktu sakral.***
Artikel Terkait
5 Senjata Mematikan Milik Iran yang Ditakuti Israel dan Amerika Serikat
3 Universitas Terbaik di Belgia yang Cocok untuk Mahasiswa Indonesia
Menko Airlangga Hartato Berikan Penjelasan Terkait Transfer Data Pribadi Ke AS
Bukan Iran atau Israel, Kini Giliran Kamboja Thailand Saling Serang di Wilayah Perbatasan
5 Peristiwa Penting yang Terjadi di Hari Jumat Menurut Islam