Lima burung ekor mewakili lima kawasan geografi utama (utara, selatan, timur, barat, dan tengah), simbol persatuan seluruh penjuru tanah air .
5. Tanpa perisai militer
Tidak lagi memegang perisai seperti sebelumnya, menandai perubahan dari lambang keamanan ke lambang negara sipil yang inklusif .
6. Konsistensi historis sejak 1945
Desainnya mengacu kembali pada karya Khaled al‑Asali dari 1945, menonjolkan kesinambungan budaya dan bangga pada sejarah nasional .
7. Referensi ke Pertempuran Uqab
Elang melambangkan simbolik pertempuran Thaniyat al‑Uqab oleh Khalid ibn al‑Walid saat menaklukkan Suriah jembatan antara masa lalu dan masa depan .
8. Simbiosis antara negara dan rakyat
Konsep “perjanjian politik visual” bahwa negara menjaga rakyat, dan rakyat menjadi kekuatan negara melalui partisipasi aktif .
9. Simbol modal diplomasi baru
Lambang ini dijadikan alat visual utama dalam diplomasi dan branding nasional paspor, KTP, koin, serta dokumen resmi sebagai wajah reformasi Suriah .
10. Merayakan keanekaragaman budaya
Al‑Shaaraa menegaskan bahwa surga budaya dan etnis Suriah adalah sumber kekayaan, bukan pemecah, dan lambang ini mencerminkan inklusivitas itu.***
Artikel Terkait
Lana Del Rey Dukung Palestina: Saya Selalu Mendoakan Kedamaian dan Keselamatan untuk Mereka
Tak Hanya Kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan Yang Masih Menyisakan Misteri, Ternyata ini 8 Kasus Tragis di Indonesia yang Belum Terungkap
Tak Ada Lagi Jejak Assad, Suriah Resmi Ganti Lambang dan Identitas Negara Di Bawah Pemerintahan Ahmed al Shaara
Presiden Prabowo Subianto Puji Inovasi Pertanian dan Perkembangan Teknologi Brasil, Sebut Bisa Jadi Contoh untuk Indonesia
10 Poin Nota Pembelaan Tom Lembong Dalam Sidang Pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat