JAKARTA INSIDER - Putri dari mantan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, menyoroti esensi pentingnya memilih pemimpin yang memiliki kriteria spesifik.
Dalam sebuah silaturahim di Pondok Pesantren Fatihul Ulum, Jember, Yenny Wahid menyampaikan pandangannya terhadap pemimpin ideal yang Indonesia butuhkan untuk masa depannya yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, salah satu santri menanyakan tentang kriteria dalam memilih pemimpin yang dapat mengantarkan Indonesia menuju kemajuan.
Yenny Wahid dengan tegas menyatakan bahwa pemimpin yang dipilih haruslah memiliki integritas, kejujuran, disiplin, dan mampu menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
"Dalam memilih pemimpin, kita perlu fokus pada mereka yang mampu mendukung kesejahteraan rakyatnya. Program-program yang ditawarkan harus berdampak nyata pada kehidupan masyarakat, seperti memberikan peluang kerja bagi generasi muda, mengakui dan memfasilitasi ijazah santri, serta memberikan dukungan finansial untuk pengembangan usaha bagi santri," papar Yenny Wahid.
Meskipun tertekan untuk menyebutkan nama pasangan calon presiden yang akan dipilih pada Pilpres 2024, Yenny Wahid menegaskan bahwa kriteria utamanya adalah kedekatan dengan sosok Gus Dur, ayahnya.
"Kriteria utama bagi saya adalah pemimpin yang memiliki hubungan erat dengan Gus Dur, seseorang yang dulu adalah kader Gus Dur dan masih memegang teguh nilai-nilai yang ditanamkan beliau. Itu yang saya prioritaskan," jelasnya.
Yenny juga menyoroti pentingnya pemilihan calon wakil presiden yang memiliki komitmen kuat terhadap penegakan hukum dan perang melawan korupsi di Indonesia.
Salah satu nama yang disebutnya adalah Ganjar Mahfud, yang menurutnya memiliki ikatan yang kuat dengan Gus Dur.
Baca Juga: Kunjungan Mahfud MD di Pulau Garam: Bahas Salawat, Madura, dan tantangan Indonesia
"Ganjar Mahfud adalah contoh nyata sosok yang dekat dengan Gus Dur, beliau bahkan pernah diangkat oleh Gus Dur menjadi Menteri Pertahanan. Kami menginginkan pemimpin yang bekerja efisien dan memiliki wakil yang komit dalam menegakkan hukum, dan menindaklanjuti isu korupsi," tambahnya.
Yenny Wahid juga menyoroti perhatian Dewan Penasihat Ganjar-Mahfud terhadap pendidikan santri.
Artikel Terkait
Solihin GP bergabung dalam tim pemenangan Ganjar Mahfud di Jawa Barat
Kunjungan Mahfud MD di Pulau Garam: Bahas Salawat, Madura, dan tantangan Indonesia
Sejumlah pakar HTN sebut pemakzulan Jokowi sudah penuhi unsur konstitusi, jadi amunisi DPR untuk evaluasi secara serius
Yenny Wahid soroti keberanian PMI Malaysia dan dukungan kuat pada pasangan Ganjar Mahfud: Dekat dengan rakyat dan berkomitmen pada hukum