Selain pernah menjabat sebagai Ketua Muslimat NU Pati selama 2 periode, ibunya juga merupakan seorang mubalighah (penceramah) yang aktif memberikan pencerahan di tengah masyarakat.
Baca Juga: Ditemukan di dalam apartemen, perempuan pelajar Warga Negara Indonesia ditemukan meninggal di Jepang
Menurut Jamal Makmur Asmani, seorang yang pernah berinteraksi erat dengan Gus Umar, "Gus Umar adalah contoh nyata sosok yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang begitu aktif di NU. Ia menjadi ilmuwan dan aktivis unggul yang selalu berusaha menyebarkan manfaat kepada masyarakat dari berbagai sektor."
Jamal juga menyebut bahwa pertemuan pertamanya dengan Gus Umar terjadi pada tahun 1995 saat ia mengunjungi Pesantren Raudlatul Ulum dan Perguruan Islam Mathali’ul Falah (PIM) Kajen, yang dikenal sebagai sekolah para kiai.
Gus Umar dikenal sebagai sosok yang sangat berwawasan luas dan berpikiran filosofis.
Baca Juga: Kabar duka, putri Abdel Achrian tutup usia di usia muda, tinggalkan orang tua dengan satu adik
Ia selalu mendorong para santri untuk berpikir detail, luas, mendalam, dan mencari solusi yang konstruktif.
Gus Umar tidak pernah terjebak dalam pemikiran dangkal, menghakimi, atau menyalahkan, yang hanya akan memperburuk masalah.***
Artikel Terkait
Kabar duka, putri Abdel Achrian tutup usia di usia muda, tinggalkan orang tua dengan satu adik
Profil Desmond Junaidi Mahesa: Wakil Rakyat dari Partai Gerindra yang Tutup Usia
Haruki Noguchi pembalap muda asal Jepang meninggal dunia di Sirkuit Mandalika Lombok Indonesia
Ditemukan di dalam apartemen, perempuan pelajar Warga Negara Indonesia ditemukan meninggal di Jepang
Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait tutup usia, kehilangan besar bagi perjuangan perlindungan anak