Tanah seorang polisi diserobot mafia, ketika melapor malah diperas penyidik

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 08:08 WIB
Bripka Madih, anggota Provos Polsek Jatinegara, mengungkapkan kekecewaan atas kasus penyerobotan tanah yang diminta uang pelicin ketika melapor ke Polda Metro Jaya. (Instagram / @indotoday)
Bripka Madih, anggota Provos Polsek Jatinegara, mengungkapkan kekecewaan atas kasus penyerobotan tanah yang diminta uang pelicin ketika melapor ke Polda Metro Jaya. (Instagram / @indotoday)

JAKARTA INSIDER – Baru-baru ini beredar video yang merekam seorang polisi mengamuk saat melaporkan penyerobotan tanah oleh salah seorang mafia.

Video tersebut sebagaimana diunggah akun Instagram @indotoday, Rabu, 1 Februari 2023 lalu dengan judul "Laporan Soal Tanah, Anggota Provos Diminta Pelicin oleh Oknum Penyidik Polda Metro Jaya".

Dalam video itu, seorang polisi bernama Madih mengungkapkan kekecawaan atas penyerobotan tanah oleh mafia, yang justru mendapat perlakuan yang tak diinginkan saat melapor ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina dikhawatirkan picu terjadinya Perang Dunia III

Bripka Madih mengaku, ketika melaporkan penyerobotan tanah milik orang tuanya ke Polda Metro Jaya, ia dimintai biaya penyelidikan oleh seorang petugas.

Jumlah uang pelicin yang diminta oknum penyidik itu kepada Bripka Madih pun sangat besar. Nominalnya sebesar Rp 100 juta.

Ironisnya, menurut anggota Provos Polsek Jatinegara itu, semula orang tuanya telah melaporkan kasus penyerobotan tanah miliknya pada 2011 silam.

Baca Juga: Kabar terbaru rumah tangga Norma Risma, kini laporkan mantan suami dan ibu kandungnya

Namun hingga kini laporan tersebut belum ada kejelasan. Malah diperas oleh oknum penyidik Polda Metro Jaya.

"Saya ini pelapor, ingin melaporkan penyerobotan tanah milik orang tua ke Polda Metro Jaya. Oknum penyidik itu minta langsung ke saya, sesama anggota polisi, dia berucap minta uang 100 juta. Saya kecewa," ucap Madih, dikutip JAKARTA INSIDER, Sabtu (4/2/2023).

Kekecewaan Bripka Madih tidak hanya tertuju pada kasus penyerobotan tanah milik orang tuanya yang dimintai uang pelicin.

Baca Juga: Benarkah bom bunuh diri di Pakistan misi balas dendam Taliban? Ternyata begini faktanya

Lebih dari itu, ia kecewa karena si oknum penyidik yang menangani laporannya juga meminta imbalan lain berupa hadiah sebidang tanah seribu meter.

Namun, hingga saat ini laporan penyerobotan tanah milik orang tua Bripka Madih belum ada kejelasan. Sehingga, ia merasa dipermainkan oleh sesama polisi.

Halaman:

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Instagram @indotoday

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X