JAKARTA INSIDER – Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Pakistan kini mendapat sorotan khusus di mata masyarakat.
Tindakan keji berupa bom bunuh diri yang merenggut puluhan nyawa itu terjadi di salah satu masjid di Peshawar, Pakistan.
Setidaknya dalam teror bom bunuh diri pada tanggal 30 Januari 2023 kemarin itu sebanyak 60 nyawa melayang.
Bom bunuh diri yang dilakukan oleh pelaku terjadi pada siang hari. Adapun target yang disasar merupakan polisi.
Tindakan keras yang dilakukan di dalam masjid di Peshawar, Pakistan tidak hanya mengakibatkan jatuhnya puluhan korban.
Korban lainnya seperti mengalami luka-luka juga terbilang tinggi, mencapai 157 orang.
Baca Juga: Real Madrid vs Valencia, Los Blancos sukses jalankan misi pangkas jarak dengan Barcelona
Setelah terjadi ledakan bom bunuh diri, tak berselang lama datang sebuah pengakuan mengejutkan dari Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban (TTP).
Taliban menyatakan bahwa ledakan bom bunuh diri di sebuah masjid yang berbatasan dengan Afganistan itu merupakan misi balas dendam atas kematian salah satu militan TTP satu tahun yang lalu.
Aksi bom bunuh diri yang menyasar polisi di Peshawar merupakan ganjaran atas kematian militan TTP setahun sebelumnya.
Baca Juga: Rusia izinkan para pria nikahi perempuan lebih dari satu orang, dirumorkan dapat tunjangan
Maka untuk melancarkan aksi balas dendam itu mereka menargetkan polisi di salah satu masjid di tepi distrik suku Pakistan yang berbatasan dengan Afganistan.
"Dua pejabat TTP mengatakan ledakan yang menargetkan polisi itu adalah 'balas dendam' atas kematian militan TTP Khalid Khorasani tahun lalu," tulis Instagram @inhforhumanity, dikutip JAKARTA INDIER, Jumat, Februari 2023.
Artikel Terkait
Terungkap! Ternyata ini misi besar Rasmus Paludan bakar Al Quran
Selain AHY, Anies Baswedan dirumorkan bakal bersanding dengan tokoh ini
Rusia izinkan para pria nikahi perempuan lebih dari satu orang, dirumorkan dapat tunjangan
Real Madrid vs Valencia, Los Blancos sukses jalankan misi pangkas jarak dengan Barcelona
Sia-sia! Meski dapat bantuan senjata dari NATO, tentara Ukraina tetap tertangkap, ternyata ini penyebabnya