Mary Jean Heaster itu yakin bahwa menantunya itu telah membunuh putrinya.
Saat jenazah Zona akan dikuburkan Mary Jane mengambil sehelai kain dari dalam peti dan memberikannya kepada Shue, tapi pria itu menolaknya.
Mary Jane kemudian menyadari ada bau aneh di kain itu jadi dia mencucinya dan mendapati air bekas cuciannya itu berubah menjadi warna merah muda.
Noda di atas kain itu tak dapat hilang. Berdasarkan legenda lokal arwah Zona kemudian mendatangi ibunya di dalam mimpi sebanyak 4 kali setelah pemakaman itu dan mengungkapkan pembunuhan yang dilakukan oleh suaminya.
Ia berkata bahwa Shue adalah pria yang kasar dan kerap kali menyiksanya. Zona diserang saat meyiapkan makan malam.
Baca Juga: Kenaikan subsidi listrik sebagai upaya menurunkan emisi karbon, begini tanggapan politikus PDIP
Shue mematahkan leher istrinya itu hingga tersungkur dan akhirnya meninggal.
Mary Jane kemudian mendatangi jaksa penuntut lokal yang bernama John Alfred Preston dan meyakinkan untuk membuka kembali kasus kematian Zona.
Awalnya jaksa ini tak yakin untuk kembali memeriksa kasus Zona namun desakan dari Mary Jane dan juga beberapa warga lokal yang juga meyakini bahwa kematian Zona karena pembunuhan.
Akhirnya kasus kembali dibuka. Preston kemudian mendatangi Knapp yang berujar bahwa ia bahkan tidak melakukan pemeriksaan menyeluruh pada saat Zona sebelum dimakamkan.
Baca Juga: Usai pegang trofi Piala Dunia, Chef Salt Bae mendapat kecaman dari rakyat Argentina
Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1897 jenazah Zona diautopsi. Proses autopsi yang memakan waktu 3 jam itu memperoleh hasil leher Zona patah dengan batang tenggorokan hancur.
Di lehernya juga terdapat tanda jari yang diduga merupakan hasil cekikan. Tak lama kemudian Shue ditangkap dan diadili pada tanggal 22 Juni 1897, atas kasus pembunuhan terhadap istrinya.***
Artikel Terkait
Tragedi Kanjuruhan diduga pembunuhan berencana, Gus Umar: Ketua PSSI gak mau mundur, masih tertawa
Sakit hati jadi motif pelaku lakukan pembunuhan terhadap ayah, ibu dan kakak dengan cara diracun
Tak ada bercak darah di TKP Kalideres, polisi pastikan penyebab empat jasad membusuk bukan korban pembunuhan
Kompak bikin drama dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J, terbukti Ferdy Sambo dan Putri terindikasi berbohong