Bentuk tim khusus usut dugaan pelecehan seksual oleh Dokter Kandungan Garut, Polisi: Bukti CCTV jadi kunci penyelidikan

photo author
- Selasa, 15 April 2025 | 19:43 WIB
Polisi selidiki kasus dugaan pelecehan dokter kandungan di Garut. (Instagram/ppdsgramm)
Polisi selidiki kasus dugaan pelecehan dokter kandungan di Garut. (Instagram/ppdsgramm)

Tim khusus akan bekerja secara mendalam untuk memastikan kebenaran fakta di lapangan dan menghindari kesimpulan prematur.

Dukungan dari Tokoh Publik dan Profesional Kesehatan

Kasus ini juga mendapat perhatian dari berbagai tokoh publik dan kalangan profesional medis. Salah satunya adalah dr. Mirza Mangku Anom, influencer kesehatan sekaligus praktisi medis yang aktif menyuarakan isu-isu etika kedokteran di media sosial.

Melalui unggahan di akun Instagram-nya, dr. Mirza mengonfirmasi bahwa laporan korban sudah diterima oleh pihak kepolisian, dan ia mendukung proses hukum agar berjalan sesuai prosedur.

Baca Juga: 10 Kasus perselingkuhan yang terkenal dan penuh skandal di Kerajaan Eropa zaman dahulu, hingga terpenggalnya kepala Ratu Inggris Anne Boleyn

“Yang jelas, proses hukum harus berjalan karena sudah ada pelaporan dari korban ke Polisi,” tulisnya melalui Instagram Story, Selasa, 15 April 2025.

Reaksi Masyarakat dan DPR

Masyarakat luas mengecam keras dugaan tindakan asusila ini, terlebih pelaku adalah seorang profesional medis yang seharusnya menjaga etika dan integritas. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, bahkan secara terbuka meminta agar aparat penegak hukum segera menahan terduga pelaku.

“Ini sangat wajib ditangkap. Tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegas Sahroni lewat unggahan di Instagram.

Baca Juga: Nova Arianto angkat bicara usai Indonesia dibantai Korea Utara, evaluasi jelang Piala Dunia U-17

Harapan Transparansi dan Perlindungan Korban

Di tengah proses hukum yang sedang berjalan, masyarakat berharap kepolisian bisa bekerja secara transparan dan tidak memihak. Tak kalah penting adalah perlindungan terhadap korban agar tidak mengalami trauma berkelanjutan, baik secara psikologis maupun sosial.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Gitta Wahyu Cahyani

Sumber: Promedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X