Bentuk tim khusus usut dugaan pelecehan seksual oleh Dokter Kandungan Garut, Polisi: Bukti CCTV jadi kunci penyelidikan

JAKARTA INSIDER – Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan tajam dari berbagai kalangan masyarakat.

Kasus ini bermula dari viralnya sebuah rekaman CCTV yang menampilkan aksi tidak pantas seorang tenaga medis saat melakukan pemeriksaan kepada pasien wanita.

Dalam rekaman tersebut, terlihat dokter sedang melakukan prosedur USG. Namun yang menjadi perhatian publik adalah ketika tangan kiri sang dokter tampak masuk ke bagian dalam pakaian pasien dan meraba area dada. Aksi tersebut terjadi saat tangan kanannya memegang alat USG, sehingga publik menduga kuat adanya unsur pelecehan dalam tindakan itu.

Baca Juga: Menuju IPO dan rebranding, Gubernur Pramono tegaskan Bank DKI harus dikelola profesional

Kepolisian Bertindak Cepat

Setelah video tersebut tersebar luas dan menimbulkan kehebohan, pihak kepolisian langsung merespons dengan serius.

Kapolres Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, menyatakan bahwa Polres Garut bersama dengan Polda Jawa Barat telah mengambil langkah proaktif untuk mengusut kasus ini.

Mereka membentuk tim khusus yang bertugas mendalami semua aspek dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: Polisi berhasil gagalkan peredaran 191 kg sabu di Medan, jaringan narkoba terbongkar!

“Kami telah membentuk tim khusus bersama Polda Jabar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” kata AKBP Fajar dalam keterangannya kepada media, Selasa, 15 April 2025.

Lebih lanjut, ia mengonfirmasi bahwa lokasi kejadian berada di sebuah klinik swasta yang beroperasi di Kabupaten Garut, tepatnya Klinik Karya Karsa. Dokter yang diduga terlibat dalam kasus ini diketahui berinisial MSF.

“Dari bukti CCTV, kami pastikan lokasi kejadian berada di Klinik Karya Karsa dan terduga pelaku adalah seorang dokter berinisial MSF,” jelas Fajar.

Proses Pengumpulan Bukti Terus Berjalan

Pihak kepolisian saat ini masih berada dalam tahap awal penyelidikan. Berbagai alat bukti seperti rekaman CCTV, keterangan saksi, dan laporan dari korban sedang dikumpulkan untuk memperkuat proses hukum.