ASI terasa seret saat menyusui? Jangan panik, ada resep ala dr Zaidul Akbar untuk booster ASI yang lezat

JAKARTA INSIDER - Ketika Air Susu Ibu (ASI) seret saat menyusui, para mama-mama muda pasti bingung terlebih ketika mempunyai anak pertama.

Ketika ASI terasa seret maka yang harus dilakukan adalah perbaikan pola makan untuk mendapatkan ASI yang melimpah ruah.

Booster ASI sangat dibutuhkan untuk ibu menyusui. Selain untuk mempercepat ASI keluar banyak, bayi juga akan terasa lebih cepat kenyang.

Baca Juga: Edan! Mulai bermunculan korban penipuan Ressa Herlambang, Luthfi: Ada orang yang rugi sampe mau bunuh diri...

Adapun booster ASI sendiri adalah salah satu sebutan untuk makanan yang dipercaya dapat melancarkan air susu ibu. Selain melancarkan, makanan yang digolongkan booster ASI juga bisa meningkatkan kualitas ASI.

Ingat, terdapat kolostrum saat ASI yang keluar pertama kali. Berbeda dengan warna susu pada umumnya, kolostrum memiliki warna putih agak kekuningan.

Cairan yang pertama dikeluarkan oleh kelenjar payudara pada hari pertama hingga hari ke 3-5 setelah persalinan.

Baca Juga: Atasi asam urat dengan minum ramuan herbal jus jahe timun seledri, berikut resepnya

Tekstur kolostrum itu cenderung kental. Sehingga, sangat banyak ibu yang belum memahami dan mengira kolostrum merupakan jenis ASI yang kurang baik.

ASI yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi sebagai sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.

Untuk memperlancar ASI ibu harus bahagia dan juga disertai minum booster ASI secara rutin setiap hari. Istirahat cukup dan juga perbanyak makanan yang bergizi seimbang.

Baca Juga: Update terbaru kondisi WNI yang jadi korban gempa maut Turki per 17 Februari 2023

Menyusui secara eksklusif mempunyai beberapa kelebihan karena sampai dengan usia 6 bulan. ASI sangat cukup kandungannya dalam zat makanan yang diperlukan untuk bayi.

Manfaat ASI yaitu :
1. Mengandung gizi yang cukup sesuai untuk bayi.
2. Menciptakan rasa yang aman dan nyaman ketika bersama ibu.
3. Mencegah diare pada bayi.
4. Mengandung zat pelindung bagi bayi.
5. Mengurangi risiko gigi keropos.
6. Menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan
7. Melindungi bayi dari alergi.
8. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.

Baca Juga: Dimana peran Indonesia dalam konflik Rusia - Ukraina?