gaya-hidup

Ganja medis jadi alternatif baru pengobatan migrain, benarkah ampuh?

Rabu, 22 Februari 2023 | 09:58 WIB
Ilustrasi ganja yang belakangan ini digunakan sebagai alternatif pengobatan migrain. (Pexels/Aphiwat chuangchoem)

Hal ini terjadi karena ganja mempengaruhi setiap orang berbeda, kemungkinan hanya perlu menemukan jenis, dosis, dan metode yang sesuai dengan kebutuhan si pasien.

Baca Juga: Sakit kepala mengganggu aktivitas, tenang! Ini resep ala dr Zaidul Akbar untuk meredakannya

  1. Penyakit migrain dapat disebabkan oleh defisiensi endocannabinoid

Ada teori yang menunjukkan bahwa beberapa penderita migrain memiliki kekurangan endocannabinoid alami yang diproduksi tubuh mereka.

Sistem endocannabinoid dalam tubuh kita bertanggung jawab untuk mengatur banyak proses fisiologis dan kognitif, seperti nafsu makan, ingatan, metabolisme, respons imun, dan sensasi nyeri.

Apabila endocannabinoid tidak bekerja dengan baik, akan menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan banyak masalah.

Baca Juga: Tak hanya sakit kepala, sulit ereksi juga jadi gejala kolesterol tinggi. Waspadai 10 gejala ini!

Pelopor penelitian ahli saraf dan cannabinoid Ethan Russo berhipotesis bahwa jenis disfungsi endocannabinoid dapat menyebabkan kondisi kronis tertentu, seperti fibromyalgia, sindrom iritasi usus besar, dan, dalam beberapa kasus, migrain.

Jika teori tersebut benar, menurut Jodie akan masuk akal cannabinoid yang ditemukan dalam Cannabis, seperti THC atau CBD, dapat menjadi obat yang bermanfaat untuk merangsang sistem endocannabinoid.

  1. Ganja adalah pelindung saraf

Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa cannabinoid yang terdapat dalam ganja memiliki sifat antioksidan yang dapat meringankan gejala dan membatasi kerusakan saraf pada otak akibat stroke, kejang, kekurangan oksigen, dan obat-obatan beracun.

Baca Juga: Pusing jangan diremehkan, berikut beberapa penyebab dan cara mengatasinya

Berdasarkan artikel dari Jodie Epstein tersebut, penggunaan mariyuana mungkin bisa menjadi peluang bagi pasien migrain kronis untuk sembuh.

Akan tetapi, Anda tidak bisa menggunakannya dengan bebas, karena di Indonesia ganja merupakan psikotropika yang dapat menyebabkan efek samping bagi penggunanya.

Penelitian ganja medis untuk mengobati penyakit masih terus berlanjut, akan sangat bijaksana apabila Anda meminta rekomendasi dari dokter untuk melakukan terapi mengobati migrain yang efektif.

Disclaimer: Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pasien migrain kronis sebagai pembuka wawasan terkait ganja medis.***

Halaman:

Tags

Terkini

5 rekomendasi tempat liburan yang ada di kota Bandung

Minggu, 21 Desember 2025 | 23:50 WIB