Bahkan laku 1 item barang pun dirasa susah sekali bagi Nia Rohayatun, pedagang pasar Andir Bandung.
Baca Juga: Ferry Irawan ungkap alasan kenapa dirinya berminat daftar kuliah di fakultas hukum
Belakangan Menteri UMKM berkunjung ke pasar Tanah Abang Jakarta terkait sepinya toko offline belakangan ini.
Namun rupanya tidak dialami pasar Tanah Abang Jakarta saja, pasar Andir Bandung juga turut sepi.
“Laku 1 item saja susah kalau untuk zaman-zaman sekarang,” kata Nia Rohayatun, pedagang pasar Andir Bandung.
“(Penurunan) hampir 90 persen lebih lah,” lanjut Nia Rohayatun, pedagang pasar Andir Bandung.
“Pedagang sekarang lagi pada bingung lah,” ujar Nia Rohayatun, pedagang pasar Andir Bandung.
“Makanya sekarang lagi banyak yang gulung tikar,” tutur Nia Rohayatun, pedagang pasar Andir Bandung.
“Lagi banyak yang tutup toko-toko juga udah banyak yang dikontrakin juga,” ucap Nia Rohayatun, pedagang pasar Andir Bandung.
Serupa dengan pedagang toko offline lainnya, Nia Rohayatun, pedagang pasar Andir Bandung berpendapat sepinya toko karena adanya e commerce.
kemudahan berbelanja online dinilai membuat sepi toko-toko offline di tanah air, mulai dari Jakarta, Bandung, dan lainnya.***
Artikel Terkait
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi, lapak grosir milik Haji Faisal turut terkena imbas dan alami penurunan omzet
Parah!, Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta mengaku sepi: Dulu omzet sehari bisa Rp30 juta, sekarang Rp200.000
Harapan pedagang Pasar Tanah Abang ini yang kian sepi: Kalau bisa toko online dikurangi gitu..
Haji Faisal selaku pedagang grosir di Pasar Tanah Abang Jakarta sebut ekonomi pasca Covid belum pulih
Pasar Tanah Abang Jakarta tergerus online, pedagang: Dahulu terbesar di Asia Tenggara, sekarang nggak ada lagi
Pasar Tanah Abang Jakarta kini kondisinya miris dan sepi pembeli, beberapa kios atau toko tutup
Pedagang Pasar Tanah Abang menjerit: Toko offline tidak laku, jualan di online juga sepi tidak ada yang nonton