JAKARTA INSIDER – Pasar Tanah Abang Jakarta yang kian sepi parah sudah bukan rahasia umum kini.
Para pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta pun ungkap harapan terkait sepinya toko offline tempat mereka berjualan.
Para pedagang pun ada yang ungkap harapan mereka agar toko online bisa dikurangi agar pembeli berdagangan lagi.
“Ya maksudnya online-online itu (toko online),” kata seorang pedagang gamis di Pasar Tanah Abang Jakarta yang tak disebutkan namanya, dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Seputar iNews pada hari Senin, tanggal (18/9/2023).
“Maksudnya dikurangin gitu,” lanjut pedagang gamis di Pasar Tanah Abang Jakarta
“Jadi biar (pembeli) pada datang-datang lagi,” ujar pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta.
Sang pedagang gamis tersebut berharap pembeli bisa berdatangan kembali ke tokonya, ia juga berharap toko online di Indonesia sebaiknya dikurangi.
Toko online kerap dianggap menjadi penyebab sepinya situasi di Pasar Tanah Abang Jakarta kini.
Bagaimana tidak, menjamurnya toko online membuat toko offline kian sepi, dan pedagang sulit bersaing
Bahkan banyak pedagang yang awalnya berjualan di toko offline harus menutup lapak kiosnya.
Hingga kini belum terlihat langkah cepat dan nyata dari pemerintah terkait situasi pasar atau pedagang toko offline, salah satunya di Pasar Tanah Abang.
Harga barang yang dijual di toko online juga terbilang miring sehingga toko offline sulit bersaing juga dari segi harga.
Artikel Terkait
Pasar Tanah Abang Jakarta semakin sepi, pedagang menduga pembeli beralih ke online shop dari rumah saja
Pasar Tanah Abang Jakarta kian sepi parah, pedagang berharap ada kebijakan baru dari pemerintah
Pasar Tanah Abang Jakarta semakin sepi, keuntungan dianggap tidak menutup biaya operasional, banyak toko tutup
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi, pedagang sebut omzet anjlok: Dari puluhan juta sehari sekarang sejutaan sehari
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi, pedagang: Dulu omzet sehari puluhan juta sekarang menjual Rp500.000 saja susah
Pasar Tanah Abang Jakarta sepi, lapak grosir milik Haji Faisal turut terkena imbas dan alami penurunan omzet
Parah!, Pedagang Pasar Tanah Abang Jakarta mengaku sepi: Dulu omzet sehari bisa Rp30 juta, sekarang Rp200.000