JAKARTA INSIDER - Pasar Tanah Abang Jakarta hingga kini disebut-sebut kian sepi pembeli, beberapa kios atau toko tampak sepi bahkan tutup.
Adapun Lia, pedagang seragam sekolah mengisahkan soal sepinya Pasar Tanah Abang Jakarta bersamaan dengan omzet yang kian Anjlok.
Lia mengisahkan dahulu saat berjualan, keuntungan omzet harian bisa capai puluhan juta dalam sehari.
Namun kini menurut Lia, situasi pasar Tanah Abang Jakarta kian sepi saja, bahkan kini Cuma mencapai omzet sejutaan saja dalam sehari.
“Biasanya untung dari puluhan juta, sekarang menurunnya sampe kadang Rp1 juta atau Rp2 juta,” kata Lia, salah seorang pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta, dikutip oleh JAKARTA INSIDER dari Youtube Seputar iNews pada hari Jumat tanggal (15/9/2023).
“Kadang enggak dapet (untung) sama sekali,” lanjut Lia.
Baca Juga: Lolly bongkar aib dan beberkan rekaman video Nikita Mirzani saat mengumpat dan bicara kasar
“Iya, sedih lah kaka sedih banget pastinya,” ujar Lia.
“Mata pencaharian kita kan di sini juga kak,” tutur Lia.
Lia mengisahkan kini sangat sulit untuk mencapai penjualan omzet puluhan juga dalam sehari seperti dulu.
Baca Juga: Tempat seram dan angker yang ada di kota Depok, apa saja? yuk disimak!
Kini, setiap harinya, Lia hanya bisa menjual Rp1 jutaan, sampai Rp3 jutaan sehari saja.
Apalagi Lia mengaku dirinya menyewa kios atau toko di Pasar Tanah Abang Jakarta.
Artikel Terkait
Viral tarif parkir motor di pasar Tanah Abang Jakarta dipatok Rp10.000, Netizen: Gak ikhlas...
Blok G Pasar Tanah Abang Jakarta sepi pembeli, kios banyak tutup, hanya bertahan 10 tahun setelah peresmian
Pasar tanah Abang Jakarta pusat kian sepi, pedagang kios kian menjerit dan memilih menutup kios mereka
Pasar Tanah Abang Jakarta kini mulai sepi pembeli, masa kejayaan sudah habis?
Pasar Tanah Abang Jakarta semakin sepi, pedagang menduga pembeli beralih ke online shop dari rumah saja
Pasar Tanah Abang Jakarta kian sepi parah, pedagang berharap ada kebijakan baru dari pemerintah
Pasar Tanah Abang Jakarta semakin sepi, keuntungan dianggap tidak menutup biaya operasional, banyak toko tutup