Tragedi Jembatan Merah Surabaya, kisah heroik dan duka arek-arek Suroboyo

Brigjen Mallaby, salah satu anggota Kontak Komisi, menjadi korban tewas dalam peristiwa tersebut.

Baca Juga: Terungkap cara mengusir setan menurut agama kristen, ini penjelasan lengkap dari Alkitab

Ironisnya, pada hari yang sama, Surat Perjanjian Gencatan Senjata antara Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn telah ditandatangani.

Perjanjian ini sebenarnya dimaksudkan untuk menghentikan pertempuran dan menarik pasukan Inggris dari Surabaya.

Namun, dugaan kematian Brigjen Mallaby akibat tembakan milisi Indonesia memicu kemarahan tentara Inggris.

Ribuan pasukan Inggris dikirim ke Surabaya, dan peperangan tak terhindarkan.

Baca Juga: Weton jawa, kunci ramalan nasib dan keberuntung dalam kehidupan Anda

Tragedi ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang semakin banyak.

Jembatan Merah Surabaya, dengan segala keindahan arsitektur dan warna merahnya, mengingatkan kita akan perjuangan heroik dan penderitaan yang dialami oleh arek-arek Suroboyo dalam menjaga kemerdekaan.

Jembatan ini tidak hanya menjadi saksi bisu dari tragedi berdarah, tetapi juga menjadi lambang kekuatan dan semangat juang bangsa.

Kisahnya harus diingat dan diceritakan kepada generasi mendatang sebagai pengingat akan harga mati yang harus dibayar untuk meraih kemerdekaan.***