Rahasia Emas Batangan Soekarno yang Tersembunyi: Fakta atau Dongeng Belaka?

JAKARTA INSIDER - Emas batangan Bung Karno, proklamator kemerdekaan RI, telah menjadi cerita yang memikat masyarakat selama bertahun-tahun.

Konon, Soekarno meninggalkan warisan berupa ribuan ton emas yang tersimpan di luar negeri dan tersebar di seluruh Indonesia.

Harta karun yang dipercaya mampu mensejahterakan bangsa ini telah memicu gelombang pencarian di kalangan masyarakat, yang berharap dapat mengubah nasib mereka dan keturunan di masa depan.

Namun, apakah cerita tentang emas batangan Soekarno ini hanyalah dongeng ataukah ada fakta di baliknya?

Dilansir oleh Jakarta Insider melalui laman resmi Galeri24.

Baca Juga: Heboh viral SMAN 3 Bandung sewa satu kereta eksekutif full dari Jakarta ke Surabaya

Kisah kepemilikan emas batangan Bung Karno berawal dari buku berjudul 'Harta Amanah Soekarno' karya Safari ANS yang diterbitkan pada tahun 2014.

Sejarawan Asvi Warman Adam menyatakan bahwa isi buku tersebut, yang menceritakan perjanjian antara Presiden RI Sukarno dan Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy (JFK), hanyalah sebuah hoaks semata.

Perjanjian yang dikenal sebagai 'The Green Hilton Memorial Agreement' mengklaim bahwa AS telah mengakui bahwa Indonesia memiliki simpanan emas sebanyak 57 ribu ton yang disimpan di Swiss.

Safari, penulis buku tersebut, percaya bahwa banyak pejabat di Indonesia sedang berusaha secara diam-diam untuk mencairkan harta karun Bung Karno.

Dia bahkan mengklaim memiliki salinan dokumen sebagai bukti untuk mendukung informasi dalam bukunya.

Baca Juga: Hindu di Bali dan Hindu di India ternyata tidak sama! Inilah perbedaannya

Namun, terdapat keraguan yang muncul terhadap kebenaran dokumen yang dijadikan acuan oleh Safari.

Pertama, cap stempel yang digunakan oleh Presiden Indonesia saat itu seharusnya berisi gambar padi, kapas, dan bintang.