Bangga! Satelit Nano SS-1 karya putra Indonesia mengangkasa dari Florida

photo author
- Rabu, 30 November 2022 | 16:01 WIB
Surya Satellite-1 yang diinisiasi sejumlah mahasiswa dari Surya University akan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional dan siap diluncurkan ke orbit, pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini.
Surya Satellite-1 yang diinisiasi sejumlah mahasiswa dari Surya University akan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional dan siap diluncurkan ke orbit, pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini.

JAKARTA INSIDER - Kabar menggembirakan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Satelit nano karya anak bangsa, Surya Satellite-1 (SS-1) akhirnya berhasil mengangkasa menggunakan Roket SpaceX Falcon 9 CRS-26.

Roket itu mengemban misi membawa muatan termasuk satelit SS-1 menuju International Space Station (ISS). Peluncuran sukses dilakukan setelah terjadi penundaan peluncuran beberapa hari yang lalu, karena faktor cuaca mendung.

SS-1 meluncur menggunakan kargo Dragon SpaceX menuju ISS, dan akan menjalani proses orbit raising selama kurang lebih 11 hari hingga sampai di ISS. Satelit SS-1 berhasil diluncurkan pada Sabtu (26/11/2022), pukul 02.20 PM waktu Amerika Serikat (AS) atau Minggu (27/11/2022) pukul 02.20 WIB dini hari.

Baca Juga: Menkes ingatkan lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun. Waspada!

Sebelumnya, wahana angkasa ini dijadwalkan meluncur dari NASA Kennedy Space Center, Florida, AS, Rabu (23/11/2022) dini hari.

Misi SS-1 sendiri ialah Automatic Packet Reporting System yang berfungsi sebagai media komunikasi via satelit dalam bentuk teks singkat.

Teknologi ini dapat dikembangkan untuk mitigasi bencana, pemantauan jarak jauh, serta komunikasi darurat.

Baca Juga: Kabar gembira bagi petani, pemerintah bahas soal skema kredit khusus alat mesin pertanian

Dikembangkan oleh Surya University

SS-1 dikembangkan oleh Surya University dengan dukungan dan supervisi ahli dari Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pusteksat LAPAN) BRIN.

Proyek ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), PT Pudak Scientific, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan pemangku kepentingan lainnya.

Satelit ini juga dapat difungsikan sebagai pelacak posisi kendaraan, pejalan kaki, kapal nelayan, dan titik panas saat kebakaran hutan.

Baca Juga: Presiden Jokowi ingatkan Pemda tidak pelit realisasikan APBD. Agar ekonomi daerah tumbuh

Dalam kaitannya untuk penelitian, satelit dapat digunakan sebagai sarana komunikasi semua laboratorium penelitian di universitas-universitas serta semua amatir radio di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Indonesia.go.id

Tags

Rekomendasi

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB
X