teknologi

OpenAI terancam digugat Ghibli, Hayao Miyazaki merasa terhina! Tren AI ChatGPT bisa langgar hak cipta AS

Jumat, 4 April 2025 | 21:36 WIB
Pendiri Studio Ghibli Hayao Miyazaki Mengritik Tre di OpenAI. (instagram.com/hayao.miyazaki.ghibli)

JAKARTA INSIDER – Fitur baru generator gambar di ChatGPT-4o tengah menjadi viral karena mampu menghasilkan visual dengan gaya khas Studio Ghibli. Namun, popularitas tren ini memicu perdebatan sengit seputar hak cipta dan etika penggunaan AI dalam seni.

Meskipun Studio Ghibli belum mengambil tindakan resmi, para ahli hukum menilai bahwa OpenAI berpotensi menghadapi gugatan besar.

Menurut Rob Rosenberg, pakar hukum teknologi dari Showtime, Ghibli dapat memanfaatkan undang-undang hak cipta Amerika Serikat untuk menyeret OpenAI ke meja hijau.

Baca Juga: Tren gambar Ghibli dari ChatGPT bikin Hayao Miyazaki murka, dicap sebagai penghinaan terhadap seni

“OpenAI bisa dituntut karena pelanggaran hak cipta, promosi yang menyesatkan, dan praktik bisnis tidak adil,” ungkap Rob.

Ghibli Bisa Gunakan The Lanham Act

Di AS, hukum seperti The Lanham Act memberikan dasar kuat untuk menuntut pelanggaran terhadap identitas visual dan citra merek. Dalam hal ini, Ghibli bisa mengklaim bahwa:

  1. OpenAI menggunakan gaya visual Ghibli tanpa izin resmi.

  2. Tren ini menciptakan persepsi keliru, seolah fitur tersebut didukung atau disetujui oleh Ghibli.

  3. Reputasi Ghibli terancam tercoreng jika hasil AI dianggap mewakili kualitas asli karya mereka.

Baca Juga: Nasi Becek: Kuliner legendaris khas Nganjuk yang menggugah selera

Tak hanya soal hukum, masalah ini menyentuh isu etika dan moral. Hayao Miyazaki, pendiri sekaligus ikon Studio Ghibli, sejak lama dikenal menentang keras penggunaan AI dalam seni. Ia menilai AI tidak mampu menggantikan nilai emosional yang lahir dari pengalaman manusia.

Bukan Kasus Pertama Bagi OpenAI

OpenAI juga pernah terseret kasus serupa sebelumnya. The New York Times menggugat OpenAI, menuduh mereka melatih AI menggunakan konten berita mereka tanpa izin atau kompensasi. Hal ini bisa menjadi preseden jika Ghibli memutuskan untuk melakukan langkah hukum.

“Jika Ghibli menggugat, mereka bisa memakai argumen serupa: bahwa AI dilatih dengan meniru gaya Ghibli tanpa restu,” jelas Rob.

Baca Juga: Pemerintah siapkan Retret Kepala Daerah gelombang kedua untuk perkuat sinergi dan kepemimpinan

Masa Depan AI dan Hak Cipta Dipertaruhkan

Saat ini, Studio Ghibli belum mengeluarkan pernyataan resmi soal kemungkinan gugatan. Namun melihat sikap keras Miyazaki terhadap AI, kemungkinan langkah hukum tetap terbuka.

Halaman:

Tags

Terkini

8 Fakta China Hidup di Teknologi Masa Depan

Selasa, 23 September 2025 | 15:59 WIB

Daftar Jet Tempur Tercepat di Dunia, Rusia Paling Unggul

Minggu, 21 September 2025 | 09:44 WIB