JAKARTA INSIDER - Google baru saja mengumumkan langkah strategis besar dalam dunia teknologi dengan mengakuisisi Wiz, perusahaan keamanan cloud asal Israel, dalam kesepakatan bernilai USD 32 miliar (sekitar Rp500 triliun).
Akuisisi ini bukan hanya menjadi pencapaian terbesar dalam sejarah perusahaan Israel, tetapi juga menempatkan Google dalam posisi dominan di sektor keamanan cloud global.
Meski demikian, langkah ini memunculkan banyak pertanyaan. Apakah Google hanya ingin memperkuat keamanan digital, atau ada pertimbangan geopolitik di balik akuisisi ini?
1. Wiz, Raksasa Keamanan Cloud yang Kini di Bawah Google
Wiz adalah perusahaan keamanan cloud yang berkembang pesat dan telah bekerja dengan berbagai startup, perusahaan besar, serta institusi pemerintahan di seluruh dunia.
Google mengungkapkan bahwa akuisisi ini bertujuan memperkuat layanan keamanan cloud, yang nantinya akan tetap bisa digunakan di berbagai platform lain seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Oracle Cloud.
"Organisasi dari berbagai skala—mulai dari startup hingga perusahaan besar dan sektor publik—dapat menggunakan Wiz untuk melindungi sistem cloud mereka," ujar Google dalam pernyataan resminya.
Dengan integrasi ini, Google Cloud akan semakin diperkuat dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.
Baca Juga: Tanggapi tuntutan kakak mendiang Sulli soal film Real, Gold Medalist tegaskan tahu soal adegan panas dengan Kim Soo-hyun
2. Suntikan Dana Besar untuk Israel di Tengah Krisis
Di balik nilai bisnisnya yang fantastis, akuisisi ini juga membawa dampak ekonomi besar bagi Israel.
Menurut laporan Times of Israel, pemerintah Israel diperkirakan akan menerima pajak sekitar USD 4 miliar (sekitar Rp67 triliun) dari transaksi ini, yang setara dengan 0,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut.
Di tengah konflik yang berlangsung dengan Gaza, Lebanon, dan Suriah, dana ini bisa menjadi sumber pendanaan penting bagi pemerintah Israel, termasuk untuk pengeluaran pertahanan.
Selain itu, sekitar 1.800 karyawan Wiz yang mayoritas berbasis di Israel juga akan mendapatkan manfaat finansial langsung sekitar USD 1,5 miliar dari transaksi ini.
Baca Juga: Google dikabarkan beli perusahaan keamanan milik Israel senilai Rp500 Triliun
3. Moody’s: Akuisisi Ini Bisa Jadi “Bailout” Terselubung bagi Israel
Langkah Google ini juga terjadi di tengah penurunan peringkat kredit Israel oleh lembaga pemeringkat internasional Moody’s.
Moody’s menyoroti bahwa ketidakstabilan geopolitik dan melemahnya sektor teknologi Israel telah meningkatkan risiko ekonomi negara tersebut.
Artikel Terkait
Apple memperkenalkan iPhone 16e: Anggota baru yang andal dalam rangkaian iPhone 16
Top! Menperin: Indonesia Jadi Negara Pertama di Asia yang Miliki Fasilitas R&D Apple, 15 Perguruan Tinggi Terlibat Termasuk ITB dan ITS
Fitur terbaru pada Galaxy S25 Series dengan antarmuka baru, bisa mengubah sketsa menjadi gambar dan semakin canggih!
Google dikabarkan beli perusahaan keamanan milik Israel senilai Rp500 Triliun
Bill Gates prediksi AI akan gantikan peran Guru dan Dokter dalam 10 tahun ke depan