Senator AS sebut Tiongkok bodoh jika sampai memihak Rusia terkait konflik dengan Ukraina

photo author
- Senin, 20 Februari 2023 | 11:50 WIB
Ilustrasi. Senator AS sebut Tiongkok bodoh jika masuk grup Rusia terkait Ukraina (Unsplash - Joshua Sukoff)
Ilustrasi. Senator AS sebut Tiongkok bodoh jika masuk grup Rusia terkait Ukraina (Unsplash - Joshua Sukoff)

JAKARTA INSIDER - Senator Amerika Serikat, Lindsey Graham, mengatakan Tiongkok akan membuat kesalahan besar jika memutuskan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia untuk perangnya dengan Ukraina.

“Jika Anda melompat ke kereta Putin, Anda lebih bodoh daripada kotoran di tanah,” kata Graham dikutip dari Politico (20/2).

Graham menganalogikan langkah yang di ambil Tiongkok jika gabung ke Rusia seperti seseorang yang membeli tiket Titanic setelah mengetahui nasib tragis kapal laut tersebut.

Baca Juga: Luna Maya, Naysilla Mirdad, hingga Agnez Mo tak kunjung menikah padahal usia sudah 30 tahun lebih, ada apa?

"Ini seperti membeli tiket Titanic setelah Anda menonton filmnya," ungkap Graham.

Berbicara dari Konferensi Keamanan Munich di Jerman, Graham mendesak pemerintahan Biden untuk menyatakan Rusia sebagai negara sponsor terorisme, yang akan memungkinkan AS menghukum negara-negara yang memberikan bantuan kepada Rusia dalam perangnya dengan Ukraina, yang dimulai setahun lalu.

Graham mengutip pernyataan Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, yang mengklaim Rusia melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai dukungan untuk gagasan bahwa Rusia harus dinyatakan sebagai negara sponsor terorisme. 

Baca Juga: Presiden Ukraina sebut langkah Prancis rayu Rusia adalah hal mubazir

“Tindakan mereka merupakan serangan terhadap nilai-nilai bersama kita, serangan terhadap kemanusiaan kita bersama,” kata ia.

Amerika Serikat sekarang mendaftarkan empat negara sebagai negara sponsor terorisme : Kuba, Iran, Korea Utara, dan Suriah.

Graham juga mengatakan sangat penting bagi AS untuk melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan pesawat tempur F-16.

Baca Juga: Permintaan Ibu Negara Ukraina jelang satu tahun konflik dengan Rusia

Langkah ini diambil guna memberi Ukraina kemampuan untuk memenangkan perang, bahkan jika itu mungkin tampak seperti bentuk eskalasi kepada Presiden Vladimir Putin dan Rusia.

"Jangan khawatir memprovokasi Putin," katanya. “Khawatir tentang mengalahkannya, dan saya tidak pernah lebih optimis tentang memenangkan perang di Ukraina ini daripada saya sekarang."

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Politico

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X