Apa itu HAARP yang disebut penyebab gempa maut Turki - Suriah oleh penganut teori konspirasi

HAARP didanai bersama oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, University of Alaska Fairbanks, dan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), didirikan pada 1993 silam.

Baca Juga: Bunda Corla kesal, dongkol, dalam live Instagram singgung seseorang yang selalu sok tahu tentang dirinya

HAARP beroperasi dari HAARP Research Station di Gakona, Alaska, yang memiliki pemancar frekuensi radio berdaya tinggi yang dapat mengganggu sebagian kecil dari ionosfer.

Instrumen lainnya kemudian digunakan untuk mengukur gangguan tersebut.

Tujuan dari program tersebut adalah untuk memahami fisika ionosfer, yang terus-menerus merespons dampak aktivitas Matahari.

Baca Juga: Info gempa terkini! pesawat Iran dan Israel parkir berdampingan di Bandara Turki, gempa membawa misi damai?

Jilatan api matahari (solar flares) dapat mengirim partikel surya menuju Bumi, yang bisa mengganggu komunikasi dan jaringan listrik .

Jika para ilmuwan bisa lebih memahami apa yang terjadi pada ionosfer, mereka mungkin dapat mengurangi masalah itu.

Ilmuwan dan ahli meteorologi mengatakan bahwa HAARP tidak dapat mengubah cuaca, apalagi menyebabkan gempa bumi. 

Baca Juga: Pasca kembali ke Jerman Bunda Corla sakit berhari-hari, netizen menduga Bunda Corla disantet oleh seseorang

Jessica Matthews, manajer program HAARP di University of Alaska Fairbanks, mengatakan bahwa rentang frekuensi yang dipancarkan oleh HAARP tidak diserap baik di troposfer maupun stratosfer, dua tingkat atmosfer yang menghasilkan cuaca Bumi.

Gempa maut Turki dan Suriah bukan hal pertama yang disebut penganut teori konspirasi sebagai ulah HAARP.

Sebelumnya Presiden Venezuela Hugo Chavez menyalahkan HAARP atas gempa bumi 2010 di Haiti, yang berkekuatan 7,0 dengan korban jiwa sekitar 300 orang meninggal.

Baca Juga: Iran pamer kekuatan baru pangkalan udara bawah tanah untuk luncurkan jet tempur buatan Rusia lawan Israel

Teori konspirasi juga menuding HAARP berada di belakang gempa bumi dan tsunami 2011 di Jepang,  tornado tahun 2013, tanah longsor pada tahun 2006 di Filipina, dan banyak bencana alam lagi.