JAKARTA INSIDER - Pasukan Israel kembali menangkap anggota senior kelompok Jihan Islam Palestina, di Tepi Barat pada Minggu (5/2).
Khader Adnan, mantan tahanan Palestina, ditangkap selama penggerebekan oleh Israel di rumah keluarganya di desa Arraba, sebelah barat daya Jenin.
Tentara Israel mengatakan tujuh orang Palestina ditangkap pada Minggu, tetapi tidak menyebutkan nama Adnan dan tidak merinci tuduhan terhadap mereka.
Baca Juga: Rusia bantah pernyataan mantan PM Israel terkait konflik Ukrania, siapa yang bohong?
Adnan setidaknya telah keluar masuk penjara sebanyak 11 kali sejak tahun 2005 dan menjadi juru bicara tahanan Palestina di penjara Israel.
Pria yang terakhir di bebaskan pada tahun 2021 setelah 25 hari penahanan tersebut dikenal sebagai salah seorang simbol perlawanan Palestina terhadap 'Israel'.
Adnan melakukan aksi mogok makan pertamanya, yang berlangsung selama 25 hari, pada tahun 2004 untuk memprotes penahanan administratif, sebuah praktik kontroversial yang memungkinkan Israel menahan warga Palestina tanpa dakwaan selama enam bulan.
Baca Juga: Politik muka dua Israel dalam konflik Ukraina - Rusia
Masa penahanan ini dapat diperpanjang tanpa batas waktu dan tahanan Palestina dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun di penjara tanpa dituntut.
Mogok makan Adnan selama 67 hari pada tahun 2012 mengilhami gelombang tahanan Palestina yang ditahan di bawah penahanan administratif untuk bergabung dengannya.
Penangkapan Adnan terjadi saat ketegangan meningkat di Tepi Barat menyusul peningkatan kekerasan Israel terhadap warga Palestina sejak awal tahun.
Baca Juga: Karena masalah ini, Sukarno pernah walk out di rapat Muhammadiyah. Begini kisahnya (bagian 1)
Sebanyak 35 warga Palestina dibunuh oleh Israel pada Januari, menjadikannya bulan paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki sejak 2015.
Korban tewas terdiri dari remaja di bawah umur hingga seorang lansia.
Artikel Terkait
Warga Palestina tewas akibat ditembak mati tentara zionis Israel di Tepi Barat
Serangan Israel menyebabkan puluhan warga Palestina meninggal dunia dan menderita kerugian di awal tahun 2023
Gerebek kamp berisi warga Palestina di Tepi Barat, Israel tembakkan Peluru Kendali
Kritik Israel terkait Palestina, perempuan muslim dipecat oleh DPR AS dari jabatannya
Masjid Sayyidina Ali milik warga Palestina di wilayah Israel diserang bom molotov, polisi temukan 2 unit bom