JAKARTA INSIDER - Kementerian Kesehatan Palestina menyebut, pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Aqbat Jabr di Jericho di Tepi Barat.
Pasukan Israel menembakkan peluru, misil, dan gas air mata yang melukai sedikitnya 13 warga Palestina, dua di antaranya terluka parah.
Radio Israel mengkonfirmasi bahwa selama penggerebekan untuk menangkap warga Palestina, pasukan Israel meluncurkan peluru kendali anti-tank.
The Palestinian Red Crescent Society menuduh pihak berwenang Israel menghalangi akses ambulans.
Setelah operasi, mereka akhirnya diizinkan untuk membantu merawat yang terluka.
Serangan selama lima jam itu merupakan kelanjutan dari peristiwa yang terjadi Sabtu lalu di Jenin, dekat Jericho.
Jericho merupakan kota berpenduduk sekitar 37 ribu orang, pada dasarnya telah ditutup oleh militer Israel selama seminggu selama pasukan Israel memburu tersangka dalam penembakan di dekat pemukiman ilegal Israel tidak jauh dari Jericho.
Serangan pada hari Sabtu terjadi seminggu setelah sembilan warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Laporan Aljazeera melaporkan sejauh ini 36 orang Palestina telah dibunuh dalam pendudukan selama awal tahun.
Pemerintah sayap kanan Israel dipilih oleh para pemukim yang punya 'misi' memajukan proyek pemukiman di Tepi Barat yang diduduki menjadi tertuduh dan disebut makin membuat warga Palestina lebih sulit.
Lebih dari 8.000 warga Palestina tinggal di Aqbat Jabr, salah satu dari 19 kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Artikel Terkait
Kekerasan Israel terhadap warga Palestina, Rusia serukan hal ini
Pertemuan Menlu Amerika Serikat dengan Presiden Palestina, ternyata bahas ini
Serangan Israel dibalas roket para pejuang Palestina di Gaza, pertempuran makin sengit!
Warga Palestina tewas akibat ditembak mati tentara zionis Israel di Tepi Barat
Serangan Israel menyebabkan puluhan warga Palestina meninggal dunia dan menderita kerugian di awal tahun 2023