JAKARTA INSIDER - Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina masih terus terjadi di sekitar Bakhmut di wilayah timur Donetsk.
Moskow mengatakan pasukan Rusia telah mengepung kota dari beberapa arah dan berjuang untuk menguasai jalan yang merupakan rute pasokan penting bagi pasukan Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy yang tengah melakukan pertemuan dengan Uni Eropa di Kyiv, mengatakan bahwa tidak ada yang akan menyerahkan Bakhmut kepada Rusia.
Baca Juga: Hati-hati, aktivitas Gunung Bromo meningkat
“Kami akan berjuang selama yang kami bisa," tegas Volodymyr Zelenskyy
Di tengah pertempuran yang makin memanas di Bakhmut, Rusia dan Ukraina saling bertukar tahanan. Ini bisa terjadi berkat negosiasi yang ditengahi oleh Uni Emirat Arab (UEA).
Pihak Rusia mengatakan 63 tentara Rusia dibebaskan. Sementara pihak Ukraina mengatakan 116 prajurit mereka telah dibebaskan.
"Proses negosiasi yang rumit hingga bisa membebaskan 63 tentara Rusia kembali dari wilayah Ukraina,” ujar Kementerian Pertahanan Rusia.
Pembebasan ini termasuk orang-orang dari "kategori sensitif". Kementerian Pertahanan Rusia tidak menjelaskan dan memberikan perincian tentang siapa yang termasuk dalam kelompok "sensitif".
Para analis mengatakan bahwa "kategori sensitif" merujuk pada mata-mata dan warga sipil yang memegang informasi sensitif.
Semua tentara yang dibebaskan saat ini berada di Rusia, kata Kementerian Pertahanan Rusia. Mereka diberi bantuan medis dan akses untuk menghubungi keluarga mereka.
Kantor Kepresidenan Ukraina mengonfirmasi pembebasan 116 warga Ukraina, termasuk pejuang yang tertangkap dalam pertempuran Mariupol dan Kherson.