Berbagai sanksi telah diberikan NATO dan Barat kepada Rusia, meski demikian Vladimir Putin tidak gentar dan memilih bertindak makin agresif.
Dilansir Jakarta Insider dari laman The Guardian pada Selasa (10/1/2023), konflik Rusia dan Ukraina bermula dari tuntutan Presiden Vladimir Putin pada NATO dan Amerika Serikat untuk menurunkan ketegangan di Eropa pada Desember 2021 lalu.
Tiga tuntutan Putin pada negara Barat tersebut yakni:
Pertama, Presiden Vladimir Putin menuntut agar negara Barat memberikan Rusia "jaminan hukum" keamanannya.
Baca Juga: Mulai diberlakukan hari ini di Banda Aceh, beli BBM subsidi Pertalite gunakan barcode
Kedua, meminta NATO menarikan pasukan atau senjata apapun yang dikerahkan ke negara-negara yang memasuki aliansi setelah 1997, yang mencangkup sebagian besar Eropa Timur, seperti Polandia, negara-negara bekas Uni Soviet di Estonia, Lituania, Latvia, dan negara-negara Balkan.
Ketiga, menuntut agar NATO mengesampingkan ekspansi lebih lanjut, termasuk akses Ukraina ke dalam aliansi, dan tidak mengadakan latihan tanpa persetujuan sebelumnya dari Rusia di Ukraina, Eropa Timur, di negara-negara Kaukasus seperti Georgia atau di Asia Tengah.
Seperti yang diketahui, tuntutan tersebut ditolak oleh Amerika dan NATO, karena Rusia dinilai tidak berhak campur tangan atau mengatur negara-negara berdaulat dan telah merdeka.
Baca Juga: Tak hanya merobek dan membakar Al Quran, ternyata tokoh anti-Islam Belanda juga lakukan ini
Tetapi Presiden Vladimir Putin tidak main-main dengan tuntutannya yang menyebabkan ketegangan semakin terjadi di Eropa Timur.
Putin mengancam, jika tuntutan tersebut masih saja diabaikan dan tidak dipenuhi, maka Rusia akan melakukan invasi militer besar-besaran ke Ukraina dan mengambil alih Ukraina secara paksa kembali ke Rusia.
Bahkan, untuk menunjukkan keseriusannya pada tuntutan yang diberikan kepada NATO dan Amerika Serikat pada Desember 2021 lalu, Presiden Putin tidak segan-segan mengatakan secara tegas bahwa Rusia siap untuk perang nuklir.
Selanjutnya, tank militer Rusia benar-benar digerakkan menuju perbatasan dan melancarkan serangan udara untuk membuka jalan menuju Ukraina.
Baca Juga: Viral bayi meninggal usai diberi jamu. Bolehkah bayi minum jamu? Begini kata dokter
Artikel Terkait
Dua relawan Inggris tewas saat misi kemanusiaan di Ukraina, salah satunya insinyur software
Ukraina dilanda kasus korupsi di tengah berkecamuknya perang dengan Rusia
Zelenskiy ulang tahun, Ukraina unggul di Belgorod Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy rombak pemerintahan akibat korupsi ditengah perang melawan Rusia
Ukraina diminta pertanggungjawaban bantuan perang di tengah kasus korupsi, Presiden Ukraina lakukan hal ini..