“Jika mereka sangat mencintai anggota organisasi teroris dan musuh-musuh Islam, kami menyarankan agar (Swedia) menyerahkan pertahanan negara itu kepada mereka,” kata Erdogan, menambahkan.
PKK masuk dalam daftar hitam dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Kelompok itu disebut bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40 ribu orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.
Baca Juga: Di balik tren mandi lumpur yang viral, ada bahaya mengintai. Tak hanya penyakit kulit!
Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei tahun lalu, sebuah keputusan yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina.
Namun Turki, anggota NATO selama lebih dari 70 tahun, menyatakan keberatan dan menuduh kedua negara itu menolerir dan mendukung kelompok teror, termasuk PKK.
Namun pada Juni 2022, Turki dan kedua negara Nordik itu menandatangani memorandum untuk mengatasi kekhawatiran Ankara akan keamanan nasional Turki terkait sikap mereka terhadap kelompok teror.
Perjanjian itu perlahan membuka jalan bagi kedua negara itu untuk bergabung dengan NATO.
Namun, demonstrasi provokatif baru-baru ini yang dilakukan pendukung kelompok teroris dan Islamofobia di Stockholm membuat para pemimpin Turki mempertanyakan kembali komitmen Swedia dalam mengambil langkah-langkah lanjutan untuk mendapatkan keanggotaan NATO.***
Artikel Terkait
Bacaan doa untuk rukyah mandiri atau diri sendiri, lengkap dengan artinya dalam bahasa Indonesia, Yuk simak!
5 Artis dari luar negeri ini sukses berkarier di Indonesia, ada dari Korea hingga Jepang
Wow, ini spesifikasi handphone Samsung A14 5G terbaru yang bikin geleng-geleng kepala, Triple Kamera 50MP
Sah! Shayne Pattynama resmi jadi WNI dan bisa perkuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2023: Saya tidak sabar...
Diminta belajar Islam agar negaranya damai oleh Cak Imin, Dubes Rusia untuk Indonesia balas Rusia negara Islam