Buntut aksi pembakaran Alquran, Erdogan tegas peringatkan Swedia: Jangan harap dapat restu untuk gabung NATO

photo author
- Selasa, 24 Januari 2023 | 22:02 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Swedia agar jangan berharap Turki akan memberikan restu pada Swedia untuk gabung NATO. (Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Swedia agar jangan berharap Turki akan memberikan restu pada Swedia untuk gabung NATO. (Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra)

JAKARTA INSIDER – Buntut aksi pembakaran Alquran oleh seorang politisi di Swedia, kini Erdogan beri peringatan keras untuk Swedia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras aksi pembakaran Alquran di Swedia tersebut.

Bahkan Erdogan mengungkap agar Swedia tak usah berharap Turki akan memberikan restu untuk bergabun dengan NATO.

Baca Juga: Resep es campur pelepas dahaga. Cocok untuk suguhan berbagai acara, maupun takjil Ramadhan mendatang

Erdogan menilai bahwa Swedia tidak dapat menunjukkan rasa hormat dan toleransinya kepada umat Islam.

“Mereka yang membiarkan penistaan seperti itu di depan kedutaan kami seharusnya tidak mengharapkan kebaikan dari kami atas permohonan mereka untuk menjadi anggota NATO," kata Erdogan setelah pertemuan kabinet di ibu kota Ankara, Senin (23/1) dikutip dari ANTARA.

Aksi pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan itu terjadi pada Sabtu (21/1/2023) di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.

Baca Juga: KPK apresiasi Polda Nangroe Aceh Darussalam atas tertangkapnya DPO Izil Azhar, mantan Panglima GAM

Erdogan mengatakan dengan tegas bahwa jangan harap Swedia menerima dukungan apapun untuk NATO dari negaranya, Turki.

“Jika Anda tidak menghormati kepercayaan agama Republik Turki atau umat Islam, Anda tidak akan menerima dukungan apa pun untuk (keanggotaan) NATO dari kami," ujar Erdogan.

Lebih lanjut Erdogan menegaskan bahwa tak ada seorang pun yang berhak menghina kepercayaan orang lain termasuk umat Islam.

Tak berhenti sampai disitu, Erdogan mengingatkan Swedia terkait PKK (Partai Pekerja Kurdistan) yang dinyatakan oleh Turki sebagai kelompok terror.

Baca Juga: Chelsea jor-joran beli pemain, datangkan 15 pemain di jendela transfer Januari

Dia mengingatkan bahwa apabila Swedia berharap dukungan Turki untuk bergabung dengan NATO maka Swedia tak seharusnya melindungi kelompok tersebut.

“Kami telah mengatakan sejak awal, Anda melindungi kelompok teroris yang berkeliaran di jalan-jalan dan di mana-mana, dan kemudian Anda berharap kami mendukung Anda bergabung dengan NATO. Tidak ada hal semacam itu. Jangan berharap dukungan dari kami.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: St Shofia Munawaroh JI

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X