Setelah menetapkan status tanggap darurat, Suharyanto memberikan arahan untuk pemerintah daerah agar dapat membentuk pos komando serta secara cepat mendistribusikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
“Yakinkan betul saat tanggap darurat, kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, hal ini menjadi prioritas utama,” pungkasnya.
Setelah melalui masa tanggap darurat, Suharyanto mengatakan bahwa pemerintah daerah dapat langsung menetapkan masa transisi.
Untuk kemudian menjadi tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Pendataan, katanya, menjadi hal yang paling penting untuk dilakukan sehingga dapat mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat terdampak.
Baca Juga: Rusia batalkan tukar tahanan secara sepihak, Ukraina geram
“Harus cepat pendataannya dan spesifik langsung yakni by name by address. Semakin cepat pendataannya maka singkat juga penderitaan yang dirasakan warga terdampak,” ujar Suharyanto.
Pemerintah pusat dan daerah, katanya terus berusaha secepat mungkin melakukan pendataan dan asesmen sehingga proses perbaikan rumah dapat segera dilakukan.
Pemerintah akan memberikan santunan dana bantuan untuk perbaikan rumah rusak.
Rumah rusak berat akan mendapat bantuan senilai Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta.
"Pendataan harus dilakukan secara cepat agar pembangunan rumah dapat segera dilakukan," katanya.***
Artikel Terkait
Putin kepada Macron: Bantuan artileri dan tank dari Prancis akan semakin memperparah kondisi di Ukraina
Hormati tragedi Kanjuruhan, PSSI usul 1 Oktober sebagai hari libur sepak bola nasional
Zelenskiy sebut 2023 Ukraina akan menang perang, Ketua Parlemen: Tuhan bersama rakyat Ukraina
Tak hanya bantu Ukraina, Presiden Prancis akan kirimkan bantuan kemanusiaan untuk Pakistan
Jabat Ketum PSSI, Iwan Bule mengaku satu target yang tak bisa diraih, gagal lolos Piala AFF 2022