JAKARTA INSIDER – Kasus antraks pada manusia kembali muncul di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kali ini antraks menimpa seorang petani berinisial RYN, 42 tahun. Disebutkan, pria yang kesehariannya bertani itu memiliki riwayat sering beraktivitas di Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
RYN diketahui terpapar antraks setelah melakukan pemeriksaan di Puskesmas Karangmojo II, Kabupaten Gunungkidul, pekan ini.
Terhadap penemuan antraks yang dialami warga, tim Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri sudah memeriksa keluarga yang berkontak erat dengan R. Hasilnya, tidak ada satu pun keluarga R yang terkena antraks.
Melansir Kantor Berita Antara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, berdasarkan penelusuran kasus suspek antraks pada manusia terbaru ditemukan di Puskesmas Karangmojo II.
Pasien bernama RYN menjalani pemeriksaan pada akhir Desember 2022 dan mengeluhkan luka-luka atau kelainan pada kulit.
“Pasien tercatat sebagai warga Eromoko, Imogiri, Jawa Tengah (petani). Namun setiap akhir mengunjungi keluarga di Karangmojo,” jelas Dewi Irawaty, Selasa (10/1).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien tersebut positif antraks dan dilakukan penanganan medis.
“Sejauh ini masih terkendali, karena obat-obatan tersedia dan pasien sudah ditangani. Pasien itu sekarang sudah kembali ke Eromoko, Wonogiri,” kata Dewi Irawaty.
Dinkes bersama dengan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Gunungkidul sudah melakukan surveilans atau pengamatan sekaligus pemeriksaan kepada keluarga pasien di Karangmojo. Hasilnya, keluarganya tidak tertular.
“Terlebih kasus antraks penularan tidak terjadi antar manusia melainkan hewan ke manusia,” ujarnya.