"Hal tersebut yang menyebabkan berkurangnya imbuhan di cekungan air tanah (CAT) di Semarang," katanya.
Menurut Heri, upaya mengatasi penurunan tanah ini adalah kebijakan pertama, mengatur pengambilan air tanah dan menjaga imbuhannya melalui perubahan pembatasan penggunaan lahan di daerah tangkapan air.
Selanjutnya adalah menanggulangi dampaknya, misalnya pembangunan tanggul pantai untuk melindungi infrastruktur dan warga.
Daerah permukiman dan industri yang ada di kawasan pesisir saat ini dapat dilindungi dengan tanggul laut.
Selanjutnya, juga perlu disiapkan banyak pompa untuk mengalirkan air dari drainase ke sungai besar yang aliran airnya menuju laut.
"Harus ada pompa yang disiapkan walaupun membutuhkan biaya operasional yang besar," kata dia.
Untuk mengantisipasi terjadinya dampak yang lebih besar di kemudian hari, ia mengusulkan agar pemerintah membuat kebijakan yang komprehensif.
Heri berharap posisi daratan pesisir yang lebih rendah dari air permukaan laut ini dapat ditangani secara komprehensif, baik di Semarang maupun Jakarta.***
Artikel Terkait
Semarang diterjang banjir, Warga: Ini banjir paling parah dari tahun-tahun sebelumnya
Banjir landa Jawa Tengah, sedikitnya tiga ribuan warga mengungsi
BPBD DKI Jakarta: Waspada potensi banjir rob mulai 3 hingga 10 Januari. Penyebabnya fenomena bulan purnama
Jawa Tengah dilanda banjir, pemerintah kucurkan dana siap pakai Rp4,25 miliar untuk tangani banjir
Bagaimana operasi Teknologi Modifikasi Cuaca dilakukan sehingga bisa mencegah banjir dan kekeringan? Simak!
Ustadz Hilmi Firdausi unggah banjir Semarang setinggi atap rumah. Netizen: Pak Ganjar gak keliatan ya?