Perppu Cipta Kerja diterbitkan, Rizal Ramli sebut Perppu fasilitasi kepentingan oligarki

JAKARTA INSIDER - Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja resmi diterbitkan pemerintah pada 30 Desember 2022, namun sebagian menilai peraturan itu untuk memfasilitasi kepentingan oligarki.

Salah satu alasan pemerintah menerbitkan Perppu Cipta Kerja tersebut adalah antisipasi terhadap kondisi ekonomi global.

Misal, perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung dan berakibat pada gangguan perekonomian global.

Baca Juga: Ukraina klaim berhasil tewaskan 400 tentara Rusia di Kota Makiivka, akibat kesalahan sepele para tentara

Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja itu pun ditanggapi pro dan kontra.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli adalah salah satu yang kontra atau memprotes soal Perppu Cipta Kerja itu.

Dirilis JAKARTA INSIDER dari laman Instagram Rizal Ramli @rizalramli official, menulis "Kengototan pemerintah untuk segera menjalankan UU Cipta Kerja melalui Perppu dinilai tak lepas dari upaya untuk memfasilitasi kepentingan oligarki.

Baca Juga: Yes! Presiden Jokowi resmikan jalan tol Pekanbaru Bangkinang

Rizal Ramli menganalisis, keberadaan UU Cipta Kerja yang masuk ke dalam omnibus law ini sejatinya untuk pengusaha tambang.

"Kenapa ngotot banget menabrak konstitusi dan undang-undang? Karena salah satu bagian penting dalam UU Omnibus adalah perpanjangan otomatis konsesi-konsensi tambang selama 2 kali 10 tahun! Itulah dagingnya,"ujar Rizal Ramli di instagramnya.

Tulisan Rizal Ramli itu pun dikomentari beragam warganet.

Baca Juga: Welcome to Pekanbaru! Begini potret gagah Presiden Jokowi saat tiba di Pekanbaru kota Bertuah

Akun Instagram @suwardiwiratama, menulis," Dana kampanye itu mahal pak, kalau bukan Krn duitnya para cukong oligarki trs pake duit siapa dong.....intinya kan sama2 cincai.....,".

Akun Instagram @tawaraefdy, menulis, "Nanti ganti rezim ganti saja UU cipta kerja yg lebih memihak ke rakyat... Dan hutang2 nya suruh ganti ke rezim yg doyan ngutang berikut para pembantunya... Yg lucu nya lg utusan rakyatnya pada diam semuanya... Aneh kan...?".