Lebih dari 100 ribu tentara Rusia tewas dalam perang Ukraina, apakah rezim Putin akan jatuh pada 2023?

photo author
- Jumat, 30 Desember 2022 | 14:25 WIB
Potret Putin (The Media Line)
Potret Putin (The Media Line)

JAKARTA INSIDER - Perang Ukraina dan Rusia masih menjadi pembahasan yang sangat menarik hingga detik ini.

Invasi Rusia yang terjadi pada tanggal 24 Februari masih berkobar hingga akhir tahun menuju 2023.

Dalam peperangan tersebut, telah lebih dari 100 ribu tentara Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.

Baca Juga: Rusia kembali hantam Kherson, masyarakat Ukraina sesali Zelenskiy yang tak ingin berdamai dengan Putin

Hal ini menunjukkan kelemahan negara adidaya tersebut dalam melakukan perlawanan terhadap Ukraina.

Mendekati tahun 2023, Putin belum juga menghentikan aksi militer terhadap Ukraina.

Begitupun dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang tak ingin berdamai dengan Ukraina.

Memasuki bulan kesepuluh perang dengan Ukraina, banyak dari tentara Rusia yang menjadi korban.

Baca Juga: Zelenskiy tolak berdamai, warga Yahudi Ukraina memilih hijrah ke Israel

Dilansir dari laman Reuters (30/12/2022) Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa hingga saat ini, jumlah tentara Rusia yang gugur adalah sekitar 100 ribu jiwa.

" Dari awal invasi hingga kini, pasukan Rusia yang gugur berjumlah 100 ribu, masing masing adalah yang menyerang wilayah Ukraina" ucap salah satu anggota Angkatan Bersenjata Ukraina pada Reuters dikutip oleh Jakarta Insider (30/12/2022).

Hal ini tentu saja membuat kekhawatiran terhadap Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin yang saat ini sedang menjalankan terapi kesehatan semakin mengkhawatirkan keadaan militer Rusia.

Potret Kolase Presiden Rusia Vladimir Putin bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy
Potret Kolase Presiden Rusia Vladimir Putin bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy (Republic World)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X