JAKARTA INSIDER - Perang Ukraina dan Rusia masih menjadi pembahasan yang sangat menarik hingga detik ini.
Invasi Rusia yang terjadi pada tanggal 24 Februari masih berkobar hingga akhir tahun menuju 2023.
Dalam peperangan tersebut, telah lebih dari 100 ribu tentara Rusia yang tewas dalam perang di Ukraina.
Hal ini menunjukkan kelemahan negara adidaya tersebut dalam melakukan perlawanan terhadap Ukraina.
Mendekati tahun 2023, Putin belum juga menghentikan aksi militer terhadap Ukraina.
Begitupun dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang tak ingin berdamai dengan Ukraina.
Memasuki bulan kesepuluh perang dengan Ukraina, banyak dari tentara Rusia yang menjadi korban.
Baca Juga: Zelenskiy tolak berdamai, warga Yahudi Ukraina memilih hijrah ke Israel
Dilansir dari laman Reuters (30/12/2022) Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa hingga saat ini, jumlah tentara Rusia yang gugur adalah sekitar 100 ribu jiwa.
" Dari awal invasi hingga kini, pasukan Rusia yang gugur berjumlah 100 ribu, masing masing adalah yang menyerang wilayah Ukraina" ucap salah satu anggota Angkatan Bersenjata Ukraina pada Reuters dikutip oleh Jakarta Insider (30/12/2022).
Hal ini tentu saja membuat kekhawatiran terhadap Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin yang saat ini sedang menjalankan terapi kesehatan semakin mengkhawatirkan keadaan militer Rusia.
Artikel Terkait
Putin kecewa, negoisasi damai ditolak Ukraina, rudal Rusia siap kembali hantam ibukota Kyiv
Rusia kembali hantam Kherson, Putin: Zelenskiy mau yang seperti ini
Presiden Putin sakit keras setelah gempur Ukraina dan jalani pengobatan Kanker
Ben Hodges remehkan Putin, ungkap Rusia akan kalah dengan serangan final Ukraina, dan tak ada hak atas Krimea
Rusia kembali hantam Kherson, masyarakat Ukraina sesali Zelenskiy yang tak ingin berdamai dengan Putin